INDONESIAKININEWS.COM - Sungguh apes nasib pengusaha catering satu ini, sudah telanjur masak 800 nasi pepes ternyata malah mengalami kerugi...
INDONESIAKININEWS.COM - Sungguh apes nasib pengusaha catering satu ini, sudah telanjur masak 800 nasi pepes ternyata malah mengalami kerugian.
Kerugian tersebut lantaran orderan yang disebutkan merupakan orderan fiktif.
Penipuan itu dilakukan oleh seorang oknum yang mengaku sebagai lembaga militer Yonif Banteng Raiders Banyumanik Semarang.
Kabar ini pertama kali viral di dalam unggahan akun TikTok bernama @nandasekarayu96, Kamis (20/3/2025).
Dalam sebuah unggahan akun TikTok @nandasekarayu96 menunjukkan percakapan pelaku penipuan terhadap korban melalui WhatsApp.
Awalnya pelaku memperkenalkan diri dan mengaku sebagai anggota Yonif Rider 400 Banteng Banyumanik Semarang.
Lalu pelaku memesan orderan ikan pindang dan nasi selama 4 hari sebanyak 200 porsi perharinya.
"Saya Dhea dari kesatuan Yonif Raider 400 Banteng Banyumanik Semarang, saya mau pesan Pepes selama 4 hari, mulai tanggal 17-20 maret apakah masih bisa?" tulis pelaku melalui WA korban dikutip dari unggahan TikTok@nandasekarayu96, Kamis
"Ikan pindang + nasi: 200 porsi perharinya. Bisa bu" lanjut pelaku.
Namun setelah korban sudah membuat makanan yang dipesan, tiba-tiba pelaku membatalkan orderan tersebut melalui telpon.
"Gimana panjenengan kok cancel, ini barang sudah saya bikin buk" ungkap korban.
"Gimana dong ini saya mau bayarnya gimana? Masa pakai daun buk" jawab pelaku.
"Lha kemaren pesennya gimana? pesen pepes segitu banyaknya. Saya laporkan jenengan loh ya" ancam korban.
"Laporkan saja lah, kemana saja, terserah ibu" tandas pelaku.
Menurut informasi yang dihimpun korban sudah datang ke Yonif Raider 400 Banyumanik, namun dari pihak Raider tidak merasa memesan, dan komandan Raider menginformasikan bahwa tempat ini sering kena orderan palsu.
"Posisi cancel kita langsung ke sana cuma dari sananya memang ngerasa tidak pesan, dan komandan bilang kalau banyak yang kena orderan palsu" ujar keterangan korban.
Korban juga mengatakan tidak meminta DP lantaran pihak yang memesan menjanjikan korban membayar cash, alhasil korban percaya.
Disamping itu yang memesan merupakan anggota militer, jadi korban tidak berpikiran aneh-aneh.
Alhasil pepes yang dipesan tersebut akhirnya dibagi-bagikan.
Penipuan orderan adalah pesanan palsu yang dilakukan oleh pengguna tidak bertanggung jawab.
Modus ini bisa dilakukan dengan mengatasnamakan lembaga tertentu, seperti instansi militer.
Adapun Ciri-ciri penipuan orderan yaitu tidak ada respons setelah permintaan pengguna berhasil, alamat yang diberikan tidak jelas, pesanan dalam jumlah banyak, tanpa membayar DP, hingga mengatasnamakan instansi.
Cara menghindari penipuan orderan:
1. Pastikan nomor telepon pemesan melalui aplikasi pihak ketiga
2. Blokir nomor telepon penipu
3. Konfirmasi pesanan yang masuk ke Kodim/Koramil terdekat
4. Pastikan order makanan dalam jumlah banyak yang masuk dari customer bukan modus penipuan
5. Minta pemesan datang ke lokasi dan membayar DP 50 persen terlebih dahulu sebagai jaminan
6. Jangan memberikan data-data pribadi seperti foto kartu identitas (KTP, SIM) maupun nomor kartu dan PIN ATM
Tribunnews