INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku langsung menelepon Kapolda Jawa Barat hingga Pangdam Siliwangi setelah sej...
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku langsung menelepon Kapolda Jawa Barat hingga Pangdam Siliwangi setelah sejumlah preman berkedok ormas heboh bikin ulah.
Bahkan preman berkedok ormas ini terang-terang melakukan intimidasi dengan tujuan meminta uang Tunjangan Hari Raya (THR).
Mereka pun seakan-akan tidak peduli jika mereka terekam CCTV bahkan mereka juga sengaja merekam sendiri perbuatannya itu.
Merespons hal ini, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa memang saat ini terkait gangguan ketertiban di masyarakat premanisme cukup menonjol.
Apalagi di momen menjelang Lebaran 2025 ini, preman berkedok ormas semakin aktif mengintimidasi demi mendapatkan uang THR.
"Hal yang hari ini menonjol adalah orang tidak merasa tentram karena banyaknya orang yang mengaku sebagai ormas, yang mengaku sebagai LSM, yang sudah secara terang-terangan melakukan intimidasi," kata Dedi dikutip dari Kompas TV, Jumat (21/3/2025).
Beberapa kelakuan preman berkedok ormas ini viral di media sosial dan juga disinggung oleh Dedi Mulyadi.
Salah satunya adalah adanya orang berseragam ormas yang mengacak-acak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Massa ormas tersebut merusak fasilitas dengan melempar tempat sampah dan menuangkan sampah di depan pintu masuk kantor.
Mereka juga memasuki area lobi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan membuat para pegawai ketakutan.
Seorang pria berbadan gempal yang mengenakan topi fedora bahkan terlihat berbicara menghadap ke CCTV ruangan.
Pria itu mengucapkan salam, menjelaskan maksud kedatangannya, lalu mengakhiri dengan gestur menjulurkan lidah.
"Di Kabupaten Bekasi salah satu ormas menaburkan sampah di depan kantor dinas kesehatan walaupun sudah minta maaf," kata Dedi.
Selain hal itu, Dedi juga menyebut kasus premanisme lainnya di Jawa Barat yang juga baru-baru ini heboh.
Seperti premanisme di Kota Bekasi 'Jagoan Cikiwul' hingga pemerasan di Subang.
"Tadi pagi saya sudah telepon kapolda dan pangdam, mungkin besok kami akan mengeluarkan surat keputusan, hari Senin," kata Dedi Mulyadi.
Surat keputusan tersebut, kata Dedi, adalah terkait pemberantasan premanisme di Jawa Barat.
"Pembentukan satgas anti premanisme, itu nanti terkoneksi sampai tingkat kecamatan," kata Dedi.
"Kami akan melengkapi berbagai fasilitasnya, itu mobile," sambung dia.
Secara tegas, Dedi pun menyampaikan bahwa dia menargetkan Jawa Barat bersih dari premanisme.
"Dengan target dalam tahun ini Jawa Barat terbebas dari premanisme," ungkap Dedi.
Tribunnews