INDONESIAKININEWS.COM - Pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi yang skeptis terhadap rencana pertemuan mantan presiden mendap...
INDONESIAKININEWS.COM - Pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi yang skeptis terhadap rencana pertemuan mantan presiden mendapat tanggapan dari politikus PDIP.
Pernyataan Jokowi tersebut dianggap terkesan menutup diri karena bersalah dan berkhianat pada partai
Politikus PDIP Guntur Romli menilai pernyataan Jokowi yang menyebut belum tentu semua mantan presiden RI bisa berkumpul dalam satu pertemuan sebagai sinyal menutup diri. Terutama, terhadap Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi terkesan menutup diri karena secara psikologis itu orang bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya. Dan tidak mau minta maaf,” kata Romli, Jumat (28/3/2025).
Pernyataan Jokowi yang meragukan pertemuan mantan presiden dapart terwujud, dianggap tidak muncul begitu saja.
Hal itu karena Jokowi merasa memiliki kesalahan fatal hingga berujung pada pemecatannya sebagai kader PDI-P.
Partai berlambang Banteng Moncong Putih ini berjasa besar mengantarnya menjadi wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden RI dua periode.
"Jokowi merasa kesalahannya sangat fatal, sehingga harus dipecat dari PDIP. Pelanggaran kepada Konstitusi, UU dan AD/ART Partai, merusak demokrasi dan supremasi hukum demi kepentingan anak dan keluarganya, serta pengkhianatan terhadap partai," urai Guntur Romli.
Kesalahan fatal Jokowi yang berujung pada pemecatannya sebagai kader PDIP inilah yang membuat Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri enggan bertemu langsung.
Jokowi dianggap mengkhianati partai demi kepentingan pribadinya dan mendorong anaknya menjadi wakil presiden.
Guntur Romli menilai Megawati tidak memiliki masalah personal dengan Jokowi. "Dulu, Jokowi dimaki-maki Jokodok, Ibu Megawati membela dan menangin, enggak tega karena makian itu keterlaluan,” pungkasnya.
Namun saat ini, Jokowi malah terkesan menutup diri, terutama pada Megawati Soekarnoputri.
Jokowi Anggap Mustahil
Jokowi menanggapi peluang pertemuan dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mustahil terwujud.
"Ya bisa saja, kelihatannya kok enggak mungkin," kata Jokowi di kediaman pribadi Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Kamis (27/3/2025).
Pernyataan Jokowi tersebut usai menanggapi pertemuan anak-anak Presiden RI saat merayakan hari ulang tahun putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, pada Sabtu (22/3) malam.
Momen kebersamaan anak-anak presiden RI itu dibagikan putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, melalui unggahan di media sosial.
Jokowi menyambut positif pertemuan anak-anak para Presiden RI itu.
“Ya positif, bagus. Putra-putri presiden, rukun-rukun, bagus. Tapi belum tentu orang tuanya," kata Jokowi.
Dia mengaku ragu saat ditanyakan apakah ada kemungkinan pertemuan antara presiden sebelumnya dengan Presiden Prabowo Subianto. "Bisa saja, tapi kelihatannya enggak mungkin," katanya. (*)