INDONESIAKININEWS.COM - Beberapa waktu belakangan, postingan lama Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade kembali menjadi sorotan di media ...
INDONESIAKININEWS.COM - Beberapa waktu belakangan, postingan lama Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade kembali menjadi sorotan di media sosial. Postingan ini menyinggung kinerja Basuki Tjahaja Purnama, atau lebih dikenal sebagai Ahok, selama menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Kehadiran postingan ini kembali mendapat perhatian lantaran Ahok baru-baru ini aktif membahas kasus korupsi Pertamina yang melibatkan 9 tersangka, termasuk pejabat tinggi perusahaan.
Ahok sendiri mengungkapkan bahwa ia sempat berencana memecat Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, salah satu tersangka dalam kasus tersebut. Namun, Ahok tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemecatan karena posisinya hanya sebagai Komut. "Saya nggak pernah kewalahan, cuma masalahnya saya nggak pernah dikasih (jabatan) Dirut. Saya bilang berkali-kali kok, kalau betul mau bersihkan Pertamina saya itu Dirut, bukan Komut," ungkap Ahok.
Kasus korupsi yang melibatkan Riva Siahaan terjadi pada periode 2018-2023, yaitu saat Ahok menjabat sebagai Komut. Salah satu modus korupsi yang dilakukan adalah mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan Pertalite. Ahok menegaskan bahwa sebagai Komut, dirinya tidak mungkin mengawasi setiap detail operasional perusahaan. "Kalau semua mesti periksa minyak, penerimaan buku tulis, pembelian beras mesti saya, kalau gitu ngapain ada ratusan ribu pegawai. Suruh gw aja semua," tegas Ahok.
Ketika masih menjabat, Ahok mengaku pernah ditantang oleh oknum DPR untuk datang ke sidang. Namun, hingga kini tidak ada yang berani memanggilnya. "Saya tantang balik, DPR panggil saya dateng, saya pasti dateng asal sidang terbuka. Sampai hari ini nggak ada yang berani panggil gw DPR. Kenapa? Takut itu orang semua, takut gw ngomong toh? Gak ada yang berani semua," katanya.
Ahok menyatakan siap membantu Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam membongkar kasus korupsi di Pertamina. "Oh saya siap, saya senang membantu. Dan saya senang kalau di sidang, itu semua rekaman rapat itu diputar biar seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam," ucap Ahok.
Di sisi lain, postingan lama Andre Rosiade pada 15 September 2020 kembali menjadi perbincangan. Dalam cuitannya, Andre meminta Presiden Joko Widodo untuk memecat Ahok dari jabatannya sebagai Komut Pertamina. Menurut Andre, kinerja Ahok dinilai biasa-biasa saja dan hanya membuat gaduh. "Pak Presiden @jokowi yang sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina. Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohir utk mencopot saudra BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yang bersangkutan juga biasa2 saja," tulis Andre.
Meskipun demikian, Ahok tetap menjabat sebagai Komut hingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2023. Sementara itu, Andre Rosiade mengumumkan bahwa Komisi VI DPR akan memanggil PT Pertamina pada 12 Maret 2025 untuk membahas perkembangan kasus korupsi tata kelola minyak. "Komisi VI DPR juga akan meminta keterangan persiapan Pertamina menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kasus Pertamina ini mengagetkan kita semua. Kemarin teman-teman Komisi XII sudah memanggil Pertamina, jadi kami nanti akan memanggil Pertamina rencananya tanggal 12 Maret ya menanyakan perkembangan kasus tentu," kata Andre.
Andre juga mengonfirmasi bahwa Komisi VI telah menerima masukan dari masyarakat terkait isu oplosan BBM Pertalite dan Pertamax yang beredar di publik. "Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan transparansi dalam penanganannya," tambah Andre.
Kasus korupsi di Pertamina terus menjadi perhatian publik, dan langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi rakyat Indonesia.
Sumber: Tribun Medan
Sumber: Tribun Medan