INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi kesal lihat tingkah ibu-ibu yang sudah ia bantu. Sebab, ibu itu tak aman...
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi kesal lihat tingkah ibu-ibu yang sudah ia bantu.
Sebab, ibu itu tak amanah setelah diberi bantuan oleh Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, ibu itu mendapat bantuan uang senilai Rp 40 juta dari Dedi Mulyadi.
Bantuan itu didapat di acara Kang Dedi Menyapa di Depok, Jawa Barat pada 12 Januari 2025 lalu.
Saat itu, wanita tersebut mengaku memiliki utang Rp 3,5 juta yang dipinjam dari tetangga untuk kepentingan pemakaman sang ibu.
"Punya hutang Rp 3,5 juta. Waktu itu orang tua meninggal," katanya di atas panggung.
Karena terenyuh Dedi memberikan bantun uang sampai Rp 40 juta banyaknya.
"Ini Rp 23 juta nantii saya genapin jadi Rp 40 juta yah. iu sudah punya rumah ?" katanya.
Dia mengaku kini tinggal di sebuah kontrakan bersama suaminya yang bekerja sebagai petugas kebersihan di pasar dan anaknya.
Dedi memberi amanah pada ibu itu untuk uang yang diberikan.
Ia meminta agar uang tersebut dipakai membayar dan sisanya disimpan untuk tambahan membeli rumah.
"Uang ini kalau dipegang hilang, nanti pak wali cariin tanah buat ibu. Nanti saya bangunin rumah. Dan ini (uang Rp 40 juta) bagian dari pembangunan rumahnya. nanti saya bayarin," ucap Dedi Mulyadi.
Seiring berjalannya waktu, Demul kembali bertemu wanita itu.
Ia berniat memenuhi janjinya membelikan rumah.
"Saya ingin memenuhi janji memberi rumah saat saya bertemu di Depok acara Kang Dedi Menyapa. Saya pesanin bayarin utang aja sisanya simpan karena nanti akan jadi tambahan untuk beli rumah," kata Dedi.
Betapa tak mengiranya Dedi mendengar pengakuan wanita tersebut.
Ternyata uang Rp 40 juta pemberian Dedi sudah dipakai untuk keperluan lain.
"Jadikan saya beli motor sama TV. terus," katanya ke Dedi Mulyadi.
Demul berpikiran ibu itu akan membayar utang Rp 3,5 juta dan kebutuhan hidup sekitar Rp 7 juta hingga genap Rp 10 juta.
"Memang itu uang ibu tapi kan ibu hidupnya susah, harus merubah diri untuk menjadi orang berada. Kalau sikapnya komsumtif susah," katanya.
Ia beralasan membeli motor untuk keperluan anaknya yang baru masuk sekolah paket C.
"Untuk anak sekolah. Maafin saya karena kan saya untuk anak sekolah yah," katanya.
Kini dari Rp 40 juta pemberian Dedi, hanya tersisa Rp 10 juta.
Padahal Dedi sudah menyiapkan rumah seharga Rp 130 juta.
Ia mengira tinggal menambahkan Rp 100 juta untuk memberikan rumah pada ibu tersebut.
"Sudah dapat (rumah) Rp 130 juuta. Kalau di ibu sisa Rp 30 juta kita tinggal tambah Rp 100 juta. Yang perlu dibantu bukan ibu saja. saya gak bisa lagi nambah lebih dari Rp 100 juta," kata Dedi.
Ternyata utang ibu itu bukan hanya Rp 3,5 juta, tapi mencapai Rp 7 juta.
Dia juga membeli motor Honda Beat seharga Rp 7 juta.
Lalu yang tak disangka juga ibu tersebut juga membagikan uang pemberian Dedi pada anak yatim piatu.
"Aku iniin bocah-bocah, ngasih untuk yatim piatu," katanya.
Dari situlah kegeraman Dedi Mulyadi memuncak.
"Kan amanahnya untuk beli rumah. Ibu belum waktunya untuk memberi orang lain, karena untuk beli rumah. Saya bukan hitungan. Motor Rp 7 juta, Rp utang 7 juta. uangnya sekarang tinggal Rp 10 juta," kata Demul.
Uang pemberian Dedi juga ditabung ibu itu sebesar Rp 10 juta dan membeli TV Rp 2,8 juta.
"Saya ngasih adik, naro gitu yah di tabungan Rp 10 juta. TV Rp 2,8 juta," katanya.
Sampai akhirnya Dedi Mulyadi tetap akan membelikan rumah tapi dengan syarat.
Ibu itu harus mengembalikan uang sisa Rp 10 juta, lalu tabungan di adik Rp 10 juta dan memberikan motor Beat yang dibeli.
Dari semua itu masih ada kekurangan Rp 3 juta yang harus dicicil ibu tersebut sebesar Rp 25 ribu selama satu tahun.
Perlahan terungkap bahwa ibu tersebut terpaksa meminja uang sana-sini karena sempat tak dinafkahi oleh suaminya.
"Ini (utang untuk) anak sekolah ongkos, kontrakan 2 bulan gak bayar. Iya gak dinafkahin," katanya.
Sebab suami dari ibu tersebut sempat menikah lagi.
"Karena waktu itu dia (suami) nikah. Sama bini mantan polisi," katanya.
Sumber: TribunJatim