INDONESIAKININEWS.COM - Seorang oknum pegawai bumn ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di rumahnya di kawasan Harapan Jaya, Kota Bekasi, Se...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang oknum pegawai bumn ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di rumahnya di kawasan Harapan Jaya, Kota Bekasi, Senin (14/8/2023) terkait terorisme.
Pria tersebut berinisial DE lahir di Purbalingga, 21 Januari 1995.
Dilansir dari Tribunnews.com, dia ditangkap Densus 88 lantaran diduga mendukung ISIS, aktif melakukan propaganda teror di media sosial.
DE juga kerap memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad.
Densus 88 telah menggeledah rumah DE.
Hasilnya ditemukan puluhan pucuk senjata tajam hingga satu boks berisi amunisi peluru tajam.
Tak hanya itu, Densus 88 juga menyita buku berjudul Petaka Akhir Zaman.
Juru bicara Densus 88 Anteror, Polri Kombes Aswin Siregar, memastikan pelaku DE masih dalam tahap i'dad atau latihan tapi rutin setiap dua bulan sekali.
Hasil interogasi, DE mulai memahami soal ISIS pada tahun 2014 ketika isu tersebut ramai di Indonesia.
Peristiwa kerusuhan di Mako Brimob 2018 yang membuatnya kemudian terinspirasi melakukan amaliyah atau operasi.
"Pada tahun 2018 saat melihat kejadian kerusuhan di Mako Brimob, saya menjadi terinspirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melakukan amaliyah," kata DE diungkap Kombes Aswin dalam keterangannya.
Selanjutnya DE mulai mencari informasi soal jual beli senjata dan melakukan latihan menembak.
"Untuk saat ini saya masih tahap i'dad saya melakukan i'dad di gunung geulis sebanyak 2 bulan sekali,"
"Saya melakukan i'dad selama 6 jam. Senjata yang sering saya gunakan i'dad Baikal dengan peluru 9 mm," sambung DE.
Ketua RT setempat, Ichawanul Muslimin mengungkap sosok DE.
DE sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi di lingkungan rumah.
DE dikenal bekerja di perusahaan BUMN PT Kereta Api Indonesia.
"Sehari-hari yang saya tahu dia bekerja sebagai pegawai BUMN, di KAI," ucap Ketua RT.
Ichwanul menambahkan, DE tinggal di rumah tersebut bersama satu orang anak dan istrinya yang sedang hamil.
Dia mengontrak rumah tersebut sejak enam bulan lalu, sehar-hari aktivitasnya tidak terlalu sering berinteraksi dengan warga setempat.
"Jarang, jarang ngobrol hanya paling menyapa aja kalau pas ketemu mau berangkat kerja, kalau sampai ngobrol enggak pernah," terang Ichwanul.
Polri merinci peran DE dalam kelompok terorisme.
Pertama, menyerukan jihad dalam media sosial.
"Menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan Ramadhan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Kedua, DE memposting poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
Ketiga, DE melakukan penggalang dana untuk kegiatan terorisme.
Belum diketahui dana tersebut diberikan kepada siapa.
Keempat, DE berperan sebagai admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
"Tindak lanjut, melakukan Interogasi terhadap tersangka, melakukan penggeledahan terhadap tersangka," ungkapnya.
Kelima, menguasai senjata api rakitan.
Dalam postingan di akun Facebooknya, ia mempostingan uji coba senjata rakitan pistol di sebuah perkebunan.
Dalam foto-foto yang tersebar, senjata api yang diamankan berupa pistol dan laras panjang.
Tak hanya itu, amunisi yang disita dari rumahnya pun diketahui biasa digunakan untuk senjata api laras panjang.
Sumber: Tribunnews