INDONESIAKININEWS.COM - Dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden terus mengalir. Satu di antaranya datang dari Ketua Umum ...
Satu di antaranya datang dari Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB-JAYA), Rosario de Marshall atau dikenal Hercules.
Ia sudah terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024 adalah harga mati.
Bukan tanpa sebab, rupanya ia dan Prabowo Subianto punya cerita masa lalu.
Kenangan yang tak akan pernah ia lupakan, bahkan menyebut berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto.
Sehingga saat ini ia sangat menghormati Prabowo Subianto.
Juga akan mendukungnya sampai kapanpun
Ia mengaku akan total memperjuangkan Prabowo Subianto memenangi Pilpres 2024.
Ada kisah hubungan sejarah dan utang nyawa Hercules pada Prabowo yang mungkin para milenial dan generasi Z saat ini belum tahu.
Selain itu, menurut Hercules, sejak lahirnya GRIB Jaya pada tahun 2013, tidak bisa dipisahkan dengan partai Gerindra terutama Prabowo Subianto.
"Itu harga mati bagi saya, karena saya dengan pak Prabowo memiliki kenangan dan ada cerita sejarah yang tidak bisa dilupakan masalah NKRI," tegas Hercules, Sabtu (3/6/2023).
Hercules memastikan akan setia dengan Prabowo Subianto sampai akhir hayatnya dan membantu pemenangan di Pilpres 2024 mendatang.
Lelaki kelahiran Ainaro, Timor Timur, ini bakal tetap mendukung cawapres yang mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
"GRIB hanya mendukung partai gerindra, masalah kekuatan bagaimana itu kita serahkan. Jadi mau siapapun wapresnya GRIB dukung?" ucapnya dikutip dari WartaKota.
Sejarah Utang Nyawa Hercules Pada Prabowo
Mungkin banyak yang belum tahu siapa Hercules?
Dikutip dari kompas.com, pria asal Timor Leste ini membangun "dinasti" premannya pada akhir 1980-an dan berjaya di pasar teskstil terbesar se-Asia Tenggara itu hingga 1996.
Akhir masa jayanya ditandai dengan perebutan kekuasaan oleh kelompok jago Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.
Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.
Menurut Hercules, dia "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules bahkan pernah berujar, " Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.
Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.
Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.
Ia akhirnya terjerumus ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.
"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) melalui pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.
Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang.
Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh sangat masif. Ia bahkan pernah membawahkan hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
S: tribunnews