INDONESIAKININEWS.COM - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri mengatakan ada kecurigaan yang muncul dari benak Ketua Majelis Hakim Pengad...
Mulanya, Ketua Majelis Hakim menanyakan apa saja yang diketahui Reza Indragiri mengenai Teddy Minahasa.
Saat itu, Reza mengaku sudah pernah berkomunikasi dengan Teddy sebelumnya sehingga menimbulkan kecurigaan di ruang sidang.
"Pertanyaan itu diajukan perkiraan saya ini, pertanyaan itu diajukan karena Ketua Majelis Hakim curiga kepada saya. Kan saya terbuka, terus terang, saya mengatakan, saya sudah komunikasi (dengan Teddy Minahasa) dua kali," kata Reza seperti dikutip VIVA dari video di akun TikTok @Bravos Radio, Jumat, 5 Mei 2023.
"Nah, sudah pernah komunikasi (duga Majelis Hakim), berarti ada kepentingan," sambungnya.
Reza menilai, Majelis Hakim tidak perlu curiga atas pengakuan dirinya yang pernah berkomunikasi dengan Teddy Minahasa. Sebab, ia selalu memberikan kesaksian yang jujur dan terbuka selama persidangan.
"Justru kalau ada sesuatu yang amis (kebohongan), di situ pasti saya tutup-tutupin dong ya kan? Tapi kan saya terbuka," tuturnya.
Kemudian, Majelis Hakim kembali melayangkan pertanyaan untuk Reza Indragiri. Saat itu, Reza ditanya bagaimana penilaiannya terhadap Teddy Minahasa.
"Kemudian, saya ditanya apa yang saudara nilai tentang terdakwa ini?" ucap Reza Indragiri menirukan ucapan Majelis Hakim.
Reza lantas menjawab, dengan menilai bahwa sosok Teddy Minahasa merupakan salah satu insan Polri terbaik.
Hal ini diungkap lantaran Teddy pernah mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya.
Saat menerima penghargaan, Teddy Minahasa yang berpangkat Brigjen menjabat sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri.
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam peringatan upacara HUT Bhayangkara ke-72 pada Rabu, 11 Juli 2018 di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Adapun penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya itu diberikan Presiden Joko Widodo lantaran Teddy Minahasa telah berjasa besar dan tabah luar biasa dalam menjalankan tugasnya di institusi Polri.
Selain itu, Teddy Minahasa juga tidak pernah berbuat cacat atau kesalahan selama bertugas di kepolisian.
Menurut Reza, penilaiannya ke Teddy Minahasa sebagai insan Polri terbaik ini merupakan fakta. Pun, jika Majelis Hakim menilainya sebagai sesuatu yang overdosis, maka mereka sama saja menyalahkan Presiden Joko Widodo yang telah memberikan penghargaan.
"Saya katakan menurut saya, terdakwa ini adalah salah satu insan Polri terbaik. Kalau penilaian itu dianggap sebagai overdosis berarti salahkan Presiden Jokowi yang sudah pernah kasih penghargaan," ucap Reza Indragiri.
S: viva