INDONESIAKININEWS.COM - Ujang Komarudin, Dosen tetap Universitas Al Azhar Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review...
Bencana politik yang dimaksud jika benar PK Demokrat kubu Moeldoko dikabulkan Mahkamah Agung (MA).
"Ini bencana bagi Demokrat dan AHY. Partai mereka dicolong dan dicuri lewat kekuatan pengadilan. Tentu ini preseden yang kurang baik bagi demokrasi, tapi di politik, mungkin saja terjadi. tidak ada yang tidak mungkin," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (29/5/2023).
Selain itu, Ujang Komarudin menilai, diterimanya PK Moeldoko juga berdampak kepada caleg-caleg yang telah mendaftar.
"Ini jadi persoalan jika putusan MA keluar sebelum penetapan DCT (daftar calon tetap). Mereka yang mendaftar di kepengurusan AHY tentu bisa ditekan atau bahkan diganti, dimasukkan orang-orang dari kubu Moeldoko," ujarnya.
Ujang memprediksi, situasi di internal Demokrat bakal semrawut ketika Moeldoko dimenangkan PK-nya.
Lalu, bagaimana dengan Anies Baswedan?
"Bencana yang kita bahas di atas bukan hanya menimpa Demokrat dan AHY, juga bakal menimpa Anies Baswedan. Dia bisa batal jadi capres jika PK Moeldoko dimenangkan. Pastinya Moeldoko jika resmi menang, tidak mungkin akan mendukung Anies," katanya.
Ujang memprediksi bakal ada perlawanan dari kubu AHY jika PK Moeldoko dimenangkan.
"Namun, apa daya jika sudah diputuskan oleh pengadilan. Jika ada perlawanan atau gugatan atas putusan tersebut, pasti membutuhkan proses dan waktu yang lama. PKS dan Nasdem pasti akan membantu, tapi yang mati-matian tetap Demokrat," ujarnya.
Koalisi Bisa Bubar
Senada dengan Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa memprediksi pencapresan Anies Baswedan bakal tertanggu, bahkan batal jika PK Moeldoko dikabulkan.
"Pasti akan terganggu dan gagal, Moeldoko kan dipastikan tidak mendukung Anies oleh karena itu Demokrat secara tidak langsung tidak lagi berada di koalisi Nasdem dan PKS," kata kepada Tribunnews.com.
S: tribunnews