INDONESIAKININEWS.COM - Belum lama ini viral foto Bupati Lampung Arinal Djunaidi bareng Purwanti Lee alias Nyonya Lee. Nyonya Lee adalah bo...
Nyonya Lee adalah bos pabrik gula Sugar Group Companies, salah satu produk terkenalnya adalah Gulaku.
Selama ini Nyonya Lee memang diketahui mendukung pencalonan Arina Djunaidi sebagai Gubernur Lampung.
Purwanti Lee alias Nyonya, salah satu pengusaha dan orang terkaya di Lampung, mendukung Gubernur Lampung sejak 2018 lalu.
Seiring dengan ramainya kritik Bima Yudha terhadap Provinsi Lampung, nama Nyonya Lee tiba-tiba jadi perbincangan.
Sosok Nyonya Lee ikut jadi sorotan karena perannya sebagai pendukung setia Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Awalnya cuma Arinal Djunaidi yang viral karena dituduh mengintimidasi keluarga Bima.
Tapi tak lama kemudian, orang-orang di dekatnya seperti Nyonya Lee juga ikut jadi sorotan publik.
Siapa dia sebenarnya?
Berikut rangkuman fakta tentangnya melansir dari Tribuntrends.com dalam artikel 'Sosok Nyonya Lee, Bos Pabrik Gula Pendukung Gubernur Lampung, Disebut Punya Lahan Seluas Singapura'.
1. Bos Pabrik Gula
Nyonya Lee adalah bos pabrik gula Sugar Group Companies, salah satu produk terkenalnya adalah Gulaku.
Selama ini Nyonya Lee memang diketahui mendukung pencalonan Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung.
Bersama saudaranya, Gunawan Yusuf, Nyonya Lee disebut menguasai lahan HGU perkebunan tebu terluas dan pabrik gula terbanyak di negeri ini, 75.667 hektare.
Nyonya Lee pernah mendukung calon gubernur Ridho Ficardo yang masih 34 tahun pada pemilu 2014.
Ridho pun terpilih sebagai gubernur termuda se-Indonesia ketika itu.
2. Pendukung Arinal Djunaidi
Tapi Nyonya Lee dan Ridho disebut pecah kongsi pada 2018, dan beralih mendukung Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung.
Bahkan dukungan itu sempat menimbulkan polemik.
Ada yang menyebut bahwa dukungan Purwanti Lee kepada Arinal Djunaidi ketika itu sebagai pembajakan demokrasi.
Akademisi Universitas Lampung Yusdianto, sebagai salah satu yang menolak dukungan Lee, menilai, dukungan itu sebagai bentuk mengamankan perusahaan yang memiliki persoalan lahan dan lainnya.
Keberatan Yusdianto itu kemudian dijawab oleh pihak Arinal-Nunik, Yuhadi.
Dia bilang bahwa tidak ada yang salah dari dukungan tersebut.
Dia justru mempertanyakan pihak-pihak yang mempersoalkan dukungan tersebut.
Yuhadi ketika itu bilang bahwa Purwanti Lee sama dengan pedagang atau petani lainnya.
Oleh karena itu, sah-sah saja dia memberikan dukungan pada pasangan nomor urut 3 tersebut.
"Kalau ada orang mendukung orang lain dilarang, berarti dia melanggar hak asasi manusia dong?" tutur dia.
Bagi Anda yang belum tahu SGC, adalah perusahaan yang berdiri pada 1975, yang ternyata punya hubungan dengan pemilik Salim Group, Liem Sioe Liong.
S: tribunnews