INDONESIAKININEWS.COM - Sejak Ferdy Sambo divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Selatan, publik menunjukkan eksp...
Banyak anggapan di masyarakat bahwa vonis mati bagi terpidana Ferdy Sambo merupakan sebuah keputusan yang adil.
Publik menilai vonis hukum tersebut pantas diterima terpidana Ferdy Sambo karena keterlibatannya sebagai aktor intelektual dalam kematian Brigadur J.
Bukan saja mengarah pada skenario dan perbuatan, penggunaan kacamata yang sering dipakai Ferdy Sambo dalam persidangan juga sempat mendapat evaluasi.
Ahli Psikolog menilai, penggunaan kacamata yang dilakukan Ferdy Sambo merupakan upaya untuk menutupi kesan biadab dalam dirinya.
Pernyataan yang disampaikan oleh Reza Indragiri Amriel tersebut kemudian menjadi salah satu headline di sebuah media.
Sehubungan dengan adanya pemberitaan tersebut, melalui akun instagramnya sejumlah pendukung Ferdy Sambo kemudian memberi tanggapan.
Menurut para pendukung mantan Kadiv Propam tersebut, upaya yang dilakukan media dengan mengutip pendapat para ahli merupakan sebuah kedok.
Terlebih karena dalam kasus penyalahgunaan barang bukti narkoba yang menyeret nama Teddy Minahasa, Profesor Reza Indragiri terkesan justru membela.
Sedangkan dalam kasus tewas nya Brigadir J yang terjadi pada pertengahan Juli tahun 2022 lalu, Reza Indragiri bersikap sebaliknya.
Pernyataan Profesor Reza Indragiri yang memberi kesempatan untuk Teddy Minahasa dan sangat menyudutkan Ferdy Sambo, mendapat sorotan para pendukungnya.
“Dunia dipenuhi dengan orang-orang munafik yang berkedok membela kebenaran dan keadilan,” tulis caption dalam akun instagram pendukung Ferdy Sambo.
Dengan adanya unggahan serta caption tersebut, sejumlah pendukung Ferdy Sambo yang lain kemudian memberi tanggapan.
“Pa Reza ini bagaimana, kenapa Anda memiliki sikap yang berbeda kepada Pak Sambo dan Pak Teddy?” tulis pemilik akun @*hici.yoll*.
Selain mempersoalkan sikap Profesor Reza Indragiri yang dinilai berseberangan, ada juga warganet yang menganggap perlu melakukan pencegahan untuk Mahfud MD.
“Intinya, kita bersatu jangan sampai Mr. M itu jadi Cawapres, karena kasus Pak Sambo ini benar-benar mengangkatnya ke panggung politik,” tulis akun @*eni_kisnawa*.
Penggunaan inisial Mr. M yang multi interpretasi kemudian dikerucutkan oleh warganet lain yang juga merupakan pendukung Ferdy Sambo.
“Pasti Mahfud MD sang supporter ya?” balas warganet pemilik nama akun @*ndalibra* dengan sisipan emoticon tertawa.
Pernyataan-pernyataan di sejumlah media yang dinilai mendewakan peran Reza Indragiri sebagai Ahli Psikologi juga mendapat evaluasi.
“Ahli Psikologi apa Psikopat?” tulis akun @ferdysambo_official yang kemudian dikutip Ayojakarta pada Rabu, 26 April 2023.
S: ayojakarta