INDONESIAKININEWS.COM - Mahfud MD memberikan jawaban tegas saat namanya disinggung sebagai calon pemimpin Indonesia selanjutnya. Mahfud MD...
Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) belakangan semakin ramai dibicarakan, usai blak-blakan membongkar adanya pergerakan uang mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp349 triliun rupiah.
Dengan sikapnya yang tegas dan transparan terhadap publik, Mahfud MD yang sebelumnya tak pernah dilirik masyarakat, justru kini mulai disebut-sebut sebagai sosok yang dibutuhkan rakyat.
Hal ini tak luput ditanyakan Helmy Yahya saat Mahfud menjadi bintang tamu di acara bincang-bincang santai yang tayang di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, sebagaimana dilansir Suara Denpasar, Senin(17/4/2023).
“Menjelang 2024 kan muncul calon-calon dari partai. Ada yang udah confirm, ada yang baru digadang-gadang gitu, Pak Mahfud belum disebut. Sekarang tiba-tiba muncul ‘jangan-jangan ini tokoh yang dirindukan untuk memimpin Indonesia ke depan, gimana pak?” kata Helmy Yahya membuka diskusinya.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, eks Hakim Mahkamah Konstitusi ini kemudian menyinggung soal PR-nya dari Presiden Jokowi.
“Saya belum menganalisis dan belum merasa berkepentingan untuk itu. Saya ingin menyelesaikan tugas-tugas saya yang disampaikan oleh Pak Jokowi dulu sampai selesai,” ujarnya.
Lalu, ia memaparkan tentang lima tugasnya yang harus segera dibenahi sebagai Menko Polhukam, mulai dari pemberantasan korupsi, radikalisme, penyelesaian hak asasi manusia, hingga penegakan hukum.
“Saya fokus ke sana dulu. Bicara-bicara seperti itu kan ada waktu dan tempatnya. Tetapi, terus terang sampe sekarang saya tidak merespons apapun tentang itu,” tuturnya.
Tak puas dengan jawaban Mahfud MD, Helmy kembali mencecar dengan pertanyaan serupa.
“Kalau bapak dicalonkan (jadi Presiden Indonesia), bapak bersedia?” tanyanya lagi.
Mahfud kemudian memberikan reaksi yang sama atas pertanyaan tersebut.
“Saya tidak mau merespons. sekurang-kurangnya belum merespons,” ujarnya.
Kembali ia menegaskan, beda cerita kalau pertanyaan itu disampaikan di tahun-tahun sebelumnya.
“Dulu di tahun 2019, kalau ada berita seperti itu pasti saya kejar kapitalisasi agar berkembang terus sehingga saya menguat. Karena waktu itu saya mau. Tapi kalau sekarang, saya gak mengkapitalisasi. Yaudah biar ajalah berkembang sendiri. Nanti kalau saatnya udah perlu dijawab, ya di jawab,” tegasnya.
Kemudian ia menyinggung soal filosofinya tentang sebuah jabatan.
“Filosofi saya itu kalau semua jabatan apalagi sepenting itu, dikejar juga kalau enggak bisa gak dapat. Gak dikejar kalau mau, pasti diberikan oleh Tuhan,” pungkasnya.
S: suara