INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji sangat menyayangkan sikap seorang jenderal bintang dua Teddy Minahasa yang me...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji sangat menyayangkan sikap seorang jenderal bintang dua Teddy Minahasa yang memperdagangkan barang haram seperti narkoba ini dinilai hampir sama dengan kasus Sambo yang mengorbankan anak buahnya.
"Ini kasus yang menarik dan fantastis, kenapa kasus ini sama seperti kasus Sambo dimana pelakunya ini adalah jenderal aktif yang sedang memegang posisi yang sangat baik, " kata Susno.
Kemudian ia mengatakan bahwa perdagangan narkoba ini sangat menggiurkan bagi anggota polri. Sebab masih banyak anggota polisi yang tertangkap karena barang haram tersebut seperti orang yang berpangkat kombes.
Namun pada kasus Teddy Minahasa ini sangat terlihat aneh ketika seorang pimpinan harus bertanggung jawab pada anak buahnya tetapi malahan ia sendiri yang memutar balikkan fakta.
"Kapolda merupakan pimpinan tertinggi di suatu wilayah provinsi yang mana dia lah orang yang seharusnya memberantas narkoba, tetapi disini dialah yang menjadi otaknya, mendagangkannya dan anehnya di persidangan dialah orang yang membuang badan. Lho Kapolda, Jenderal kok tidak menunjukkan sikap tanggung jawab, buang badan dan berbohong serta ngarang cerita," kata Susno yang dikutip ayojakarta.com pada tayangan youtube Susno Duadji, Rabu (8/3/23).
Disisi lain Susno juga mempertanyakan apakah memang seperti ini sikap mental seorang jenderal-jenderal polisi kita yang selalu membuangnya badan hingga menyalahkan anak buahnya sendiri?
Lalu ia juga membandingkan kasus Sambo dimana kesalahannya dilemparkan kepada Richard Eliezer. Sedangkan di kasus Teddy ini kesalahannya dilemparkan kepada Dodi yang kemudian juga dilemparkan kepada orang sipil.
Selanjutnya Susno menilai bahwa sikap yang dilakukan Teddy ini sangat memalukan dan membuat citra kepolisian di cap buruk oleh masyarakat bahkan merusak nama institusi kepolisian yang selalu dibanggakan oleh masyarakat Indonesia selama ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa di persidangan Teddy mengungkapkan dirinya merupakan korban dari kasus perdagangan narkoba jenis sabu 5 kg tersebut. Bahkan ia juga menolak semua kesaksian anak buahnya itu. Dan hal ini sangat terlihat aneh dimana Susno mengatakan bahwa kalau benar ia korban dari kasus perdagangan narkoba itu secara logikanya Teddy tidak meminta uang.
"Nah ini lebih parah lagi, dia lempar bahwa dia korban. Lho korban kok nyuruh nerima duit, dia yang ngakali dia yang memerintahkan barang bukti 5 kg. Pertama memerintahkan 10 kg tetapi anak buahnya si Dodi yang nggak nurut hanya 5 kg karena takut terlalu banyak. Lalu yang 5 kg tadi dialah otak yang menyuruhnya untuk menukarkan dengan tawas. Kemudian dia kontak pembeli di Jakarta dengan mencarikan lawan, " kata Susno.
Tak hanya itu saja Susno juga secara blak-blakan mengatakan bahwa Teddy juga merekayasa bagaimana ia tidak pernah terlibat dalam kasus jual beli barang haram tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Teddy merupakan otak dari kasus tersebut yang sudah menerima uang ratusan juta dan dibuktikan oleh pesan whatsapp.***
S :ayojakarta.com