INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo hari ini, Selasa 21 Maret 2023 menginjakkan kakinya di Bumi Cenderawasih d...
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo hari ini, Selasa 21 Maret 2023 menginjakkan kakinya di Bumi Cenderawasih dalam kunjungan kerja meresmikan Papua Youth Creative Hub (PYCH). Di balik prosesi kunjungan Jokowi ke Papua, ternyata ada sebuah peristiwa luar biasa yang dialami prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini, Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti.
Mau tahu peristiwa luar biasa apakah itu?. Jadi sebelum kedatangan orang nomor satu RI ke Papua, TNI mengerahkan pasukan untuk melakukan pengamanan VVIP, termasuk juga para kesatria Yonif 132/Bima Sakti. Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, dua hari sebelum kedatangan Jokowi, tiba-tiba saja prajurit TNI asal Komando Daerah Militer I Bukit Barisan itu didatangi seorang warga bernama Jaya.
Jaya ini bukan orang asli Papua, tapi ia pendatang asal Sulawesi Selatan yang bekerja sebagai buruh konstruksi di Kabupaten Keerom, Papua. Ceritanya begini, saat itu tiga prajurit Satgas Kompi Tempur B Yonif 132/BS yang bertugas di Pos Skamto pimpinan Sersan Dua Vikri sedang bertugas mengamankan rute yang akan dilewati rombongan Presiden RI di sebuah bukit di Kampung Yowong.
Nah, tiba-tiba jaya datang menghampiri mereka. Dan yang tak diduga, pria 33 tahun itu ternyata datang dengan mambawa benda berbahaya berupa puluhan munisi alias peluru. Tak tanggung-tanggung munisi yang dibawa si Jaya itu berkaliber 5,56 milimeter, munisi yang biasa digunakan untuk senjata laras panjang. Enggak cuma itu saja, Jaya juga membawa dua buah magazen senjata api M16 dan magazen senjata api SS1.
Prajurit TNI pun terkejut dengan apa yang dibawa Jaya itu, lalu melalui handy talky Serda Vikri melaporkan kejadian itu kepada Komandan Pos Skamto, Letnan Dua Inf Ahmar Arifin Tanjung.
Laporan itu pun disampaikan langsung oleh Letda Inf Ahmad Arifin memberitahukan ke Wakil Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif 132/BS, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.
Memang saat itu, Mayor Inf Zulfikar bersama Komandan Kompi Tempur B, Lettu Inf Zainudin Hamidi Sinaga sedang berada di Pos Skamto dalam rangka mengawasi dan mengecek pelaksanaan kegiatan pengamanan rute sepanjang jalur utama Kabupaten Keerom.
Tak makan waktu lama, Mayor Inf Zulfikar langsung memerintahkan Wakil Komandan Pos Skamto, Serka Astawa dan beberapa prajurit TNI untuk bergerak ke bukit tempat Jaya menghampiri Pasukan Bima Sakti TNI Angkatan Darat untuk menyerahkan munisi. Jaya pun diajak ke Pos Skamto.
Dari keterangan Jaya, benda berbahaya itu sebenarnya sudah tiga bulan lalu berada di tangannya. Cuma baru kali ini ia bertemu prajurit TNI dan ia pun tergerak untuk menyerahkan munisi tersebut. 28 butir munisi itu ditemukan Jaya di tempat yang tak terduga, yaitu di gedung Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Keerom. Munisi ditemukan secara tak sengaja ketika Jaya membersihkan gedung itu sebelum dilakukan renovasi bangunan.
Selesai menerima barang temuan dan mendalami keterangan dari Jaya, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa melaporkan kejadian tersebut ke Komandan Satgas Pamtas Yonif 132/BS, Letkol Inf Ahmad Fauzi.
Mayor Inf Zulfikar sangat mengapresiasi tindakan dan keputusan Jaya yang dengan penuh kesadaran turut membantu TNI dalam mengatasi potensi gangguan keamanan.
Dan yang terpenting, apa yang dilakukan Jaya itu, tidak lepas dari perjuangan para kesatria Bima Sakti yang selama ini gencar melakukan pembinaan teritorial di wilayah penugasan.
"Memberanikan diri dengan penuh kesadaran dan keikhlasan untuk menyerahkan barang temuan yang berbahaya merupakan dampak yang sangat positif dari pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif 132/BS khususnya Pos Skamto terhadap masyarakat sekitar, sehingga dapat menggerakkan hati dan pikiran mereka untuk melaporkan apabila terjadi hal menonjol dan mencurigakan kepada petugas demi keamanan bersama," kata Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.
Perlu diketahui, sejak ditugaskan menjaga batas negara di Papua. Sudah berulang kali Satgas Pamtas Yonif 132/BS berkontribusi positif terhadap keamanan di perbatasan Papua dari berbagai permasalahan yang ada. Sebelumnya Satgas telah 13 kali berhasil menggagalkan peredaran dan penyelundupan Narkoba jenis Ganja Kering dengan kumulatif seberat 14,55 kg serta menggagalkan penyelundupan Munisi Tajam kaliber 7,62 mm dan 5,56 mm oleh warga negara PNG, dan menangkap pelintas batas ilegal yang tidak dilengkapi dokumen resmi.
S: viva.co.id