INDONESIAKININEWS.COM - Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J masih terus bergulir. Seperti diketahui, sidang kasus yang me...
Seperti diketahui, sidang kasus yang melibatkan Ferdy Sambo ini semakin memanas.
Hal tersebut disebabkan oleh para terdakwa yang terus berupaya menyelamatkan diri masing-masing agar mendapat keringanan hukuman dalam kasus ini.
Salah satunya seperti terdakwa Ferdy Sambo yang dihadirkan untuk memberikan keterangan sebagai saksi pada Rabu, 7 Desember 2022.
Dalam kesaksiannya, terdakwa Ferdy Sambo membantah keterangan terdakwa Richard Eliezer sebagai upaya untuk lolos dari pidana pembunuhan berencana.
Meski oleh Majelis Hakim keterangannya dinilai tidak jujur, Ferdy Sambo tetap bersikukuh bahwa ia sama sekali tidak merencanakan skenario pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Namun tak disangka, Richard Eliezer dengan tegas berani melawan dan memberikan serangan balik atas bantahan Ferdy Sambo tersebut.
Dikutip AyoJakarta.com dari akun Tiktok @leonsinaga09 pada Kamis (8/12/2022), serangan balik dari Richard Eliezer kepada Ferdy Sambo tersebut disampaikan setelah hakim mengkonfirmasi kepada dirinya apakah ada yang tidak benar perihal keterangan yang disampaikan oleh mantan Kadiv Propam tersebut.
Richard Eliezer lantas menuturkan ada lima hal yang tidak sesuai atau tidak benar dalam keterangan yang disampaikan oleh Ferdy Sambo tersebut, apa saja?
Berikut lima serangan balik Richard Eliezer kepada Ferdy Sambo dalam persidangan:
1. Diperintah menembak
Richard Eliezer membantah keterangan dengan mengatakan Ferdy Sambo tidak menanyakan kepada dirinya siap menembak Joshua atau tidak karena kenyataannya ia langsung diperintah untuk menembak.
“Pada saat di lantai 3 rumah Saguling Yang Mulia, tidak ada kata-kata dari beliau yang menanyakan kepada saya untuk apakah kamu siap membackup saya ataupun menanyakan kepada saya kamu siap nggak nembak kalau Joshua melawan itu tidak benar,” ungkap Richard Eliezer.
“Yang benar adalah pada saat itu beliau memerintahkan saya untuk menembak Joshua dan setelah itu dia juga menceritakan kepada saya tentang skenario yang akan nanti dijelaskan dan dijalankan di Duren Tiga Yang Mulia,” imbuh Richard Eliezer.
2. Memberi amunisi
Keterangan Ferdy Sambo yang juga dibantah oleh Richard Eliezer adalah perihal pemberian amunisi.
“Lalu beliau juga membantah tadi Yang Mulia tentang pemberian amunisi di lantai 3 karena pada saat itu beliau memberikan kepada saya satu kotak amunisi dan menyuruh saya untuk menambahkan amunisinya. Seandainya CCTV lantai 3 tidak hilang atau tidak rusak mungkin bisa menunjukkan yang lebih jelas Yang Mulia ,” tegas Richard Eliezer.
3. Joshua tidak dikonfirmasi sebelum ditembak
Dalam keterangannya, Ferdy Sambo menuturkan bahwa ia mengkonfirmasi Joshua sebelum dieksekusi.
Namun hal tersebut dibantah oleh terdakwa Richard Eliezer.
“Untuk yang di Duren Tiga Yang Mulia, tidak ada konfirmasi kepada Almarhum Joshua pada saat di Duren Tiga karena pada saat almarhum Joshua masuk beliau langsung menarik almarhum Joshua di leher almarhum dan mendorong ke depan serta menyuruhnya berlutut Yang Mulia,” ungkap Richard Eliezer kepada hakim.
4. Tembak bukan hajar
Keterangan ke empat Ferdy Sambo yang dibantah oleh Richard Eliezer adalah perintah hajar.
Richard Eliezer menuturkan bahwa Ferdy Sambo memerintahkan untuk menembak bukan menghajar.
“Dan ada membantah saya juga tentang kata-kata beliau tentang menghajar bahwa tidak benarnya itu karena yang sebenarnya kan beliau mengatakan kepada saya dengan keras dengan teriak juga Yang Mulia, dia mengatakan kepada saya untuk woi kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak!” ujar Richard Eliezer.
Seperti diketahui, hingga dihadirkan dalam persidangan Rabu 7 Desember 2022, Ferdy Sambo tetap bersikukuh bahwa ia tidak ikut menembak Joshua.
Hal tersebut langsung dibantah oleh Richard Eliezer dengan menuturkan kesaksian seperti berikut.
“Lalu yang terakhir Yang Mulia, saya melihat beliau menembak ke arah Joshua Yang Mulia dan saya juga tidak menembak sebanyak lima kali terima kasih Yang Mulia,” pungkas Richard Eliezer membantah keterangan Ferdy Sambo.
S: ayojakarta