INDONESIAKININEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membuat jajak pendapat atau polling terkait Ketua Umum Partai Demorkat Agus Har...
Hal tersebut dilontarkan Refly Harun melalui tayangan di akun YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangannya, Refly Harun pun membeberkan hasil dari polling tersebut.
Refly Harun menyebutkan bahwa ada lebih dari 50 persen suara menyebut percaya AHY dan Demokrat pasti hengkang.
"13 Ribu vote atau suara dan yang percaya 63 persen dan tak percaya 37 persen," ungkap Refly Harun dikutip NewsWorthy dari video di akun YouTube pribadi miliknya, Rabu (7/12).
Lanjut, mantan Komisaris BUMN ini juga menyebut bawah Demokrat tak benar-benar mendukung Anies Baswedan jika hal itu terjadi.
"Jadi Sobat RH meyakini bahwa Demokrat nggak konsisten-konsisten banget mendukung Anies Baswedan Capres 2024, dan rencana istana untuk bubarkan koalisi itu sudah matang," tutur Refly Harun.
Ia pun membeberkan bahwa istana miliki rencana yang sudah sangat sempurna jegal Anies Baswedan dengan tetap mempertahankan Presidential Threshold (PT) 20 persen.
"Selain PT 20 persen, istana juga merekrut PAN masuk dalam koalisi Istana dan NasDem kabur dengan 50 kursi dan cukup dengan gandeng Demokrat dan PKS yang malu calonkan sosok alternatif selain calon istana," ungkap Refly Harun.
Diketahui, deklarasi Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan yang harusnya dilakukan Kamis (10/11) batal.
Meski begitu Ketum Demokrat Agus Harimurtri Yudhoyono (AHY) mengaku komunikasi antarpartai semakin intensif. Koalisi perubahan itu digagas oleh tiga partai. Meliputi Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.
"Kami melakukan cukup sering pertemuan, baik di tingkat pimpinan, maupun di tingkat jajaran yang secara teknis membicarakan berbagai peluang dan merumuskan, memperkuat visi kebersamaan," ujar AHY.
AHY mengungkapkan itu usai menghadiri pelantikan serentak pengurus DPC Partai Demokrat se-Provinsi Jatim di Hotel Singhasari, Kota Batu, Minggu (13/11).
"Harus ada platform kuat yaitu perubahan dan perbaikan. Itu menjadi kunci dan pemersatu partai. Namun demikian, tentu komunikasi, apalagi berbicara koalisi, tidak sesederhana seperti yang diperbincangkan," tegas AHY.
S: wartaekonomi