INDONESIAKININEWS.COM - Hari ini, terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan d...
Beda dengan sidang sebelumnya, kali ini Bharada E akan berhadapan dengan para saksi yang merupakan ajudan hingga ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pada sidang pekan lalu, Bharada E diagendakan mendengarkan saksi dari pihak keluarga Brigadir J.
Tim kuasa hukum keluagar Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak menduga bahwa pada persidangan kali ini Bharada E akan dijadikan kambing hitam.
Sebab, 12 saksi yang saat ini dihadirkan kebanyakan merupakan orang-orang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ia juga mengungkap, para ajudan ini langsung menutup komunikasi dengan adik Brigadir J pasca pembunuhan.
Apalagi, Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy juga mengungkap bahwa empat dari 12 saksi ini sempat mengubah keterangannya.
Untuk itu, Martin Lukas Simanjuntak pun berharap para saksi bisa berkata jujur di persidangan.
“Terhadap orang-orang atau saksi yang diduga kerasa selama proses penyidikan dan penyelidikan memberikan keterangan yang tidak berdasar, diduga keras dilakukan oknum tertentu dalam bentuk rekayasa dan diarahkan agar meringankan orang-orang tertentu, kami meminta agar mereka di persidangan memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya,” katanya dilansir dari Kompas TV, Senin.
Ia juga mengimbau kepada saksi yang sudah jujur agar konsisten di persidangan.
“Jadi kesempatan untuk orang yang sudah jujur agar lebih jujur lagi, dan kesempatan buat orang yang belum jujur untuk jujur di persidangan, karena mereka harus ingat nanti mereka disumpah,” jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menduga bahwa para saksi ini akan mengkambing hitamkan Bharada E demi menyelamatkan Ferdy Sambo.
“Saya melihat Bharada E ini mau dijadikan kambing hitam. Rangakaian untuk mengkambing hitamkan Eliezer harus didukung dengan alat bukti, salah satu alat buktinya adalah keterangan saksi,” ungkapnya.
Apalagi, kata dia, dari 12 yang dihadirkan hari ini ada ajudan juga dari kesatuan Brimob, yang satu korps dengan Bharada E.
“Sekarang mereka punya pilihan, apakah mereka setia terhadap hati nurani dan Tuhannya, apakah mereka setia kepada korps, apakah mereka setia terhadap terduga pembunuhan berencana,” kata dia.
Sementara itu, mengenai adanya perubahan BAP dari empat saksi, Pakar Hukum Pidana Abdul Fickar Hadjar mengatakan, para persidangan nanti hakim akan memastikan keterangan para saksi ini haruslah jujur.
“Jujur dalam pengertian memberikan keterangan saksi apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dirasakannya sendiri. Karena itu, tidak jarang hakim juga mengingatkan bahwa saksi itu kalau tidak berkata jujur itu ada aturannya sendiri, ada ketentuannya sendiri bahwa dia akan diancam oleh hukum,” bebernya.
Bahkan kata dia, hakim bisa saja langsung menahan saksi jika memang terbukti ada indikasi berbohong di persidangan.
“Hakim bisa langsung memerintahkan saksi itu untuk ditahan kepada jaksa, kalau memang ada keterangan yang dianggap tidak benar, misal dari 3 saksi 2 menyatakan A tapi 1 B, walaupun sudah diingatkan berkali-kali, maka hakim akan bertindak di situ, karena ada indikasi dia berbohong,” jelasnya.
Sementara itu, Martin Lukas Simanjuntak mengungkap perilaku para ajudan Ferdy Sambo usai kematian Brigadir J.
“Semua ajudan FS memblock no WA Reza. Saya melihat, kalau memang mereka kooperatif, tidak memihak atasannya, kenapa mereka semua serempak memblock Reza, pasca kejadian,” tutur dia.
Dia pun menduga ada dua kemungkinan yang jadi alasan kenapa para ajudan Ferdy Sambo itu memblok Reza.
“Ini ada dua kemungkinan, yang pertama mereka merasa bersalah, yang kedua mereka adalah bagian dari perencanaan tersebut,” jelasnya.
Untuk itu kata dia, tidak ada keterangan yang didapat dari para saksi pasca peti mati dan adik almarhum mengantarkan jenazah.
“Mereka ramai-ramai mem-block,” katanya.
Kedua, lanjut dia, keterangan saksi ini harus disesuaikan dengan saksi yang lain, dan ia memahami bahwa saksi yang dihadirkan hari ini memiliki hubungan antara penerima dan pemberi upah.
“Sebenarnya yang paling penting itu kesaksian Adzan Romer, apakah benar Adzan Romer melihat Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan, lalu memegang senjata HS yang terjatuh pada saat Ferdy Sambo di rumah Duren Tiga. Karena melalui kuasa hukumnya, Ferdy Sambo membantah hal tersebut,” beber Martin.
Bahkan ia mendapat bocoran bahwa Adzan Romer sempat memihak kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
“Saya juga dapat catatan tadi dari Ronny, sebelumnya katanya Adzan Romer ini memihak ke mereka. Tapi setelah keluarganya diamankan oleh kepolisian, mulai dari situ dia berkata jujur. Jangan-jangan saksi yang lain, keluarganya itu juga dalam ancaman,” tandasnya.
S: tribunnews