INDONESIAKININEWS.COM - Tiga Kapolri era Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi memilih tak hadir menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabo...
Ketiganya Jenderal (Purn) Sutarman, Jenderal (Purn) Tito Karnavian, dan Jenderal (Purn) Idham Azis.
Jenderal (Purn) Sutarman merupakan Kapolri era Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara Jenderal (Purn) Tito Karnavian dan Jenderal (Purn) Idham Azis adalah Kapolri era Jokowi.
Padahal tujuh eks Kapolri lainnya yaitu Jenderal (Purn) Roesmanhadi, Jenderal (Purn) Chaerudin Ismail, Jenderal (Purn) Dai Bachtiar, Jenderal (Purn) Soetanto.
Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, dan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti turun gunung.
Mereka turun gunung setelah beberapa peristiwa mencoreng nama Polri yang melibatkan jenderal bintang dua.
Namun belum diketahui alasan secara pasti mengapa mereka memilih tidak hadir bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Eks Kapolri Tidak Hadir
1. Jenderal (Purn) Sutarman
Sutarman merupakan Kapolri di akhir pemerintahan Presiden SBY.
Ia menjabat pada 25 Oktober 2013 hingga 16 Januari 2015.
Sutarman menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Dai Bachtiar.
Ia kemudian diberhentikan pada 16 Januari 2015 oleh Presiden Jokowi.
Jokowi kemudian memilih Komjen Budi Gunawan sebagai pengganti Sutarman. Namun pemilihan Komjen Budi Gunawan mendapat penolakan publik hingga akhirnya dibatalkan.
Setelah tak jadi Kapolri, Sutarman mengaku mendapat tawaran dari Jokowi untuk menjadi duta besar atau komisaris badan usaha milik negara.
Namun, tawaran itu ia tolak.
"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun."
"Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang, sebagaimana diberitakan Tribunnews.
Sutarman menegaskan tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik.
Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah.
2. Jenderal (Purn) Tito Karnavian
Tito Karnavian menjadi Kapolri kedua di era Presiden Jokowi.
Ia menjabat sebagai Kapolri pada 13 Juli 2016 hingga 22 Oktober 2019.
Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti.
Belum selesai masa tugasnya sebagai Kapolri, pada 2019, Tito diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri hingga saat ini.
3. Jenderal (Purn) Idham Azis
Jenderal (Purn) Idham Aziz merupakan Kapolri terakhir sebelum Kapolri saat ini, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ia menjabat sebagai Kapolri pada 1 November 2019, menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi jadi Menteri Dalam Negeri.
Idham Azis kemudian berhenti sebagai Kapolri pada 27 Januari 2021 karena memasuki masa pensiun.
Ia digantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolri saat ini.
Setelah pensiun dari Kapolri, tak banyak aktivitas Idham Azis yang tersorot media.
Eks Kapolri Hadir Temui Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Tujuh mantan Kapolri menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Kamis (27/10/2022)
Kedatangan 7 mantan Kapolri itu untuk memberikan masukan terkait berbagai peristiwa yang membuat Polri menjadi sorotan akhir-akhir ini.
"Jadi kehadiran kami para purnawirawan Polri ini terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin adanya peristiwa," kata Kapolri periode 2001-2005, Jenderal (Purn) Dai Bachtiar, Kamis (27/10/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Masa Jabatan Tujuh Kapolri Temui Jenderal Listyo Sigit Prabowo
1. Roesmanhadi, Kapolri periode 1998 hingga 2000, era Presiden BJ Habibie,
2. Chairuddin Ismail, Pejabat Sementara Kapolri (Pjs. de facto Kapolri) periode 2 Juni 2001-7 Agustus 200, era Presiden Gus Dur.
3. Dai Bachtiar, Kapolri periode 29 November 2001–7 Juli 2005, era Presiden Megawati,
4. Soetanto, Kapolri periode 8 Juli 2005- 30 September 2008, era Presiden SBY.
5. Bambang Hendarso Danuri, Kapolri periode 1 Oktober 2008-22 Oktober 2010, era Presiden SBY.
6. Timur Pradopo, Kapolri periode 22 Oktober 2010-25 Oktober 2013, era Presiden SBY.
7. Badrodin Haiti, Kapolri periode 17 April 2015-13 Juli 2016, era Presiden Jokowi.
S: tribunnews