INDONESIAKININEWS.COM - Komponis & pianis Ananda Sukarlan menjadi salah satu penerima Habitat for Humanity Award 2022. Pemberian pengha...
INDONESIAKININEWS.COM - Komponis & pianis Ananda Sukarlan menjadi salah satu penerima Habitat for Humanity Award 2022.
Pemberian penghargaan ini dilaksanakan tanggal 20 September 2022 malam di Ballroom Hotel JS Luwansa.
Para penerima lainnya antara lain adalah selebriti Daniel Mananta serta pengusaha Hilmi Panigoro dan Edwin Suryadjaya.
Ananda Sukarlan sendiri menerima award tersebut atas jasanya menggalang dana untuk korban badai Seroja di NTT lewat musiknya yang berbuah sebuah inovasi baru.
"Saya bahagia bahwa kerjasama dengan Habitat ini membuahkan hasil bukan hanya dalam penggalangan dana", kata komponis yang tahun ini telah sukses menjadi pendiri dan direktur artistik G20 Orchestra, dalam pidato ucapan terimakasihnya.
"Kami mendaftarkan karya saya di NFT (Non Fungible Token - red) yang kemudian dalam blockchain jadi ketahuan bahwa ternyata ini adalah karya musik klasik dari Asia pertama yang terdaftar di NFT.
Kejadian ini menjadikan Indonesia menjadi pionir, dan sangat berguna untuk memapankan hak cipta karya musik, serta menjadikan karya musik menjadi aset berharga yang berfungsi bukan hanya sebagai hiburan semata.
"NFT tiga karya Ananda yang disumbangkan ke Yayasan Habitat terjual seharga US $61.000 atau hampir 1 milyar rupiah.
Pemberian penghargaan ini juga bertepatan dengan perayaan 25 tahun berdirinya Yayasan Habitat cabang Indonesia sejak tahun 1997.
Habitat for Humanity adalah sebuah yayasan yang didirikan di Amerika Serikat tahun 1976.
Semula Habitat adalah sebuah yayasan lokal untuk membantu mereka yang kurang mampu untuk membangun perumahan.
Tapi pada tahun 1984 ketika Jimmy Carter (mantan Presiden AS yang ke 39) berpidato di sebuah gereja lokal di New York City, ia melewati situs pembangunan Habitat for Humanity dan mampir untuk menyapa.
Dia telah menjadi sukarelawan dengan Habitat sebelumnya di Americus, Georgia, tempat Habitat didirikan, dan sejak itu menjadi salah satu tokoh penting di yayasan ini.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah PEOPLE pada tahun 2019, Presiden Carter berkata, “Kami tahu bahwa kami telah melakukan hobi sampingan yang besar dan sangat menyenangkan. Kami tetap sibuk melakukan hal-hal lain, tetapi kami mengabdikan 36 tahun untuk Habitat.”
“Salah satu hal yang Yesus ajarkan adalah: Jika Anda memiliki bakat apa pun, gunakanlah untuk kepentingan orang lain,” kata Presiden Carter, sekarang dengan usianya 98 tahun menjadi mantan presiden AS tertua.
“Itulah yang Rosa (istrinya Jimmy Carter- red) dan saya coba lakukan.”
Sekilas Tentang Pianis Ananda Sukarlan
Lahir di Jakarta, 10 Juni 1968, Ananda Sukarlan merupakan pianis, komposer sekaligus aktivis pendidikan yang terkenal dalam bidang musik klasik.
Putra Indonesia penerima gelar kesatriaan tertinggi "Cavaliere Ordine della Stella d'Italia" dari Presiden Sergio Mattarella ini terkenal dengan karya pianonya Rapsodia Nusantara yang telah dimainkan para pianis seluruh dunia.
Meski tinggal di daratan Eropa (Spanyol), Ananda Sukarlan tak lantas kehilangan cintanya kepada tanah air.
Banyak karya-karyanya yang memasukan unsur musik tradisional Indonesia ke dalam landscape musik klasik, misalnya karya "The voyage to Marege' " atas permintaan Darwin Festival 2017 yang juga baru saja dipagelarkan oleh G20 Orchestra di Candi Borobudur, 12 September 2022 lalu.
Grup media Hong Kong, Mobiliari Group telah memasukkannya dalam 100 tokoh seniman Asia paling berpengaruh tahun 2020 “Asian Most Influential (AMI)". Ananda juga adalah musikus klasik Asia pertama yang karyanya terdaftar di NFT (Non Fungible Token).
Beliau ditulis oleh harian The Sydney Morning Herald sebagai “One of the World’s Leading Pianists at the Forefront of Championing New Piano Music”
Tahun 2020 dilantik menjadi Presiden Dewan Juri Queen Sofia Prize di Spanyol, penghargaan tertinggi musik klasik di Eropa.
Tahun 2000 ia menjadi pianis Indonesia pertama yang diundang ke Portugal setelah terjalinnya kembali hubungan diplomatik kedua negara.
Ia diundang oleh Portuguese National Symphony Orchestra. Juga tahun itu ia dimasukkan menjadi satu-satunya orang Indonesia di buku "The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century" oleh penerbit Cambridge.
S: Liputan Indonesiakininews.com