INDONESIAKININEWS.COM - Perdana Menteri atau PM Inggris, Boris Johnson menjadi sorotan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi...
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela pelaksanaan KTT G7 tersebut, Boris Johnson tampak seperti meninju dan menunjuk-nunjuk Presiden Jokowi.
Video pertemuan Boris Johnson dan Jokowi beredar di media sosial.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa kedua pemimpin mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.
Dalam pertemuan itu, ucap Retno, PM Boris Johnson mengatakan bahwa roadmap untuk kerja sama bilateral sudah ada.
Hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi dan PM Boris Johnson adalah keduanya bersepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Lantas siapa sebenarnya Boris Johnson beraninya tinju Jokowi?
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris terpilih yang akan menggantikan Theresa May.
Boris Johnson memenangkan pemilihan pemimpin Partai Konservatif
Boris Johnson lahir di New York, pada 19 Juni 1964.
Nama lengkapnya sebenarnya adalah Alexandar Boris de Pfeffel Johnson.
Akan tetapi ia lebih populer dengan nama Boris Johnson.
Ayah Boris Johnson adalah Stanley Johnson, seorang keturunan Turki dan anggota parlemen Eropa.
Boris menempuh pendidikannya di Eton, Balliol College, dan Oxford University.
Selama di Oxford, ia pernah menjadi presiden oxford Union.Boris juga aktif di berbagai klub minum seperti Bullingdon Club.
Karier
Boris memilih karirnya sebagai jurnalis.
Pada tahun 1987, ia bekerja sebagai jurnalis di Times.
Akan tetapi, ia dipecat oleh editor Charles Wilson.
Beranjak dari Times, Boris Johnson pindah ke Telegraph.
Di sana ia ditugaskan ke Brussels, meliput isu eropa.
Di Telegraph, Boris Johnson menulis artikel lucu, serta artikel tentang Eropa, yang disambut hangat oleh pembaca.
Johnson menerima kritik dari sesama jurnalis.
Kritikan itu ia terima lantaran kekeliruan dalam menulis dan cerita yang mendiskreditkan Europian Commission.
Artikel yang ditulis Boris Johnson tersebut mampu meningkatkan ketegangan politik di UK.
Karena profilnya, Boris Johnson ditunjuk sebagai editor Spectator.
Posisi yang Boris Johnson terima ini mengundang berbagai kontroversi.
Tidak sedikit editorial yang mengkritik warga Liverpool karena terlalu sentimental dalam merespon pembunuhan Ken Bigley.
Hal tersebeut membuat kegemparan di Liverpool.
Boris Johnson diminta Michael Howard, pimpinan partainya, untuk minta maaf kepada orang Liverpool.
Karier Politik
Pada tahun 2001, Boris Johnson terpilih sebagai anggota parlemen Inggris.
selama menjadi anggota parlemen, Johnson dinilai lebih liberal dari pada anggota parlemen dari Partai Konservatif lainnya.
Tiga tahun kemudian, ia dicopot dari jabatannya sebagai juru bicara partai karena kasus terkait hubungan luar nikah.
Pada tahun 2008, Boris Johnson terpilih sebagai Walikota London.
Dalam pemilihan, ia mengalahkan Walikota Ken Livingstone, petahana kala itu.
Boris Johnson kembali terpilih menjadi Walikota London pada periode 2012 hingga 2016.
Selama menjadi Walikota London, Boris Johnson telah menjadi politikus yang populer di UK.
Boris Johnson juga dikenal atas kebiasaannya bersepeda.
Ketika bekerja, Boris Johnson seringkali memilih menggunakan sepeda.
Boris Johnson mendapat banyak pujian karena keberhasilannya mengurangi angka kejahatan. (1)
Selain itu, Boris Johnson juga berhasil meningkatkan perumahan dan transportasi.
Namun beberapa proyek besar Boris Johnson, seperti kegagalan "Garden Bidge", mendapat kritikan.
Hal itu dinilai bahwa visi Boris Johnson tidak selalu berhasil diwujudkan dalam tata pemerintahan.
Boris Johnson juga pernah dikritik terkait masalah anggaran.
Boris Johnson menggunakan lebih dari 300 ribu Pundsterling untuk tiga water canon pengendali masa.
Padahal, sebelumnya hal tersebut dilarang karena dikhawatirkan akan digunakan berlebihan oleh aparat.
Sempat kembali ke parlemen, setelah habis masa jabatan sebagai walikota, Boris Johnson ditunjuk menjadi menteri luar negeri.
Kala itu, PM Iggris, Theresea May-lah yang menunjuknya.
Dalam jabatan ini, Boris Johnson dikritik karena tidak menghadiri sebuah voting penting di parlemen.
Rekam jejak Boris Johnson dinilai berbahaya bagi diplomasi Inggris.
Kekhawatiran itu muncul karena beberapa kesalahan besar pernah diperbuat Boris Johnson selama menjabat sebagai diplomat tertinggi Inggris.
Saat referendum Brexit, Boris Johnson dikenal sebagai satu di antara tokoh yang mendukung rencana tersebut. (2)
Terpilih menjadi PM
Boris Johnson dipastikan terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru, menggantikan Theresa May.
Hal itu terjadi karena Boris Johnson memenangkan pemilihan pemimpin Partai Konservatif di Westminster, London, Selasa (23/7/2019).
Boris Johnson mendapatkan suara sebanyak 92.153 suara, sedangkan Jeremi Hunt 46.656 suara.
Boris Johnson memang sosok yang difavoritkan untuk maju menjadi pemimpin Partai Konservatif.
Sebelumnya, Theresa May mengumumkan dirinya akan mundur dari pimpinan Partai Konservatif setelah gagal membuat kesepakatan kebijakan Brexit di Parlemen.
Proses pergantian Theresa May ke Boris Johnson akan berlangsung ketika Theresa mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Ratu Inggris.
Selama menjadi pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri Inggris, kedepannya Boris Johnson bertugas untuk kebijakan sebelumnya yaitu membawa Inggris keluar dari Uni Eropa.
Kebijakan keluar dari Uni Eropa sudah dikemukakan sejak 29 Maret 2019 namun tidak kunjung diloloskan parlemen karena belum mendapat persetujuan. (tribun-timur.com)