INDONESIAKININEWS.COM - Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pesawat SAM AIR di Bandara Kenyam, Nduga, Papua menyimpan ceri...
INDONESIAKININEWS.COM - Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pesawat SAM AIR di Bandara Kenyam, Nduga, Papua menyimpan cerita tersendiri bagi pilot bernama Farhan Fachri (27).
Korban selamat dari maut setelah ditodong senjata api milik KKB namun gagal meletus.
Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan mengatakan KKB menyerang pesawat saat baru saja mendarat sekitar pukul 10.15 WIT.
Farhan dan co-pilot Reza Ragainaga (23) sedang mematikan pesawat kemudian serangan terjadi.
"Kronologis terjadi saat pesawat mendarat di bandara Kenyam. Saat kondisi pesawat mati petugas langsung membuka pintu bagasi dan kedua pilot masih dalam pesawat.
Tiba-tiba dari arah Alguru (kali kenyam) pihak KKB melakukan penembakan ke arah pesawat tepat sasaran pada pilot," ujar AKBP Arif Irawan kepada detikcom, Selasa (7/6/2022).
Arif mengatakan KKB awalnya menjadikan Farhan dan Reza sebagai sasaran utama. Belakangan KKB memfokuskan serangan ke Farhan dengan cara menodong senjata.
"Awal keduanya tapi (belakangan) KKB itu fokus untuk nembaki pilotnya," kata Arif.
Namun Farhan dan Reza akhirnya dapat melarikan diri dengan selamat. Pasalnya senjata api milik KKB gagal meletus.
"Sempat ditodong bersyukur Tuhan masih melindungi senjatanya ndak (tidak) meletus," kata Arif.
Sebelumnya diberitakan, serangan KKB itu membuat Farhan dan Reza luka-luka. Namun Arif memastikan luka korban bukan karena tembakan.
"Tidak (bukan luka tembakan). Mereka menyelamatkan diri walau ada rintangan yang menyebabkan mereka luka-luka," katanya.
Selain melukai pilot, serangan KKB juga membuat bagian pesawat mengalami kerusakan, khususnya moncong dan ban pesawat.
s.detik.com