INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria tewas dibunuh oleh kakaknya sendiri saat berada di dalam rumah. Tewasnya pria itu, tak terlepas dari k...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria tewas dibunuh oleh kakaknya sendiri saat berada di dalam rumah.
Tewasnya pria itu, tak terlepas dari kedurhakaannya kepada ibunya sendiri.
Korban memperlakukan ibunya dengan cara yang sangat tidak beretika.
Pelaku adalah ARD, kakak korban yang mulanya mendadak panas di rumahnya, di Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pria berusia 35 tahun itu kesal terhadap adik kandungnya, Mj (26).
Sebab tanpa aba-aba, ia tega mempermalukan ibu kandungnya sendiri, Senin (30/5/2022) sekira pukul 13.00 Wita.
Mj kepergok menganiaya dan menelanjangi ibu kandungnya sendiri.
Hal itu dilakukan Mj usai dirinya pulang ke rumah.
Dalam keadaan mabuk alkohol, Mj random saja menganiaya sang ibu.
Sebelumnya, Mj sempat terlibat cekcok dengan sang ibu hingga ia kalap dan melayangkan pukulan ke ibunya.
Belum puas memukuli sang ibu, Mj juga tega melucuti pakaian ibunya yang sudah renta.
Melihat aksi sang adik yang menelanjangi ibu kandung mereka, ARD naik pitam.
Tanpa aba-aba, ARD langsung membacok punggung dan lengan Mj.
Akibat aksi pembelaan ARD itu, sang adik bersimbah darah di lantai rumah mereka.
Tak berselang lama, Mj pun dinyatakan meninggal dunia.
Sementara ARD langsung kabur usai melukai tubuh sang adik.
Alasan ARD Bunuh Adiknya
Kasus pembunuhan kakak terhadap adik kandungnya itu segera ditangani Polres Dompu.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kepala Seksi Humas Polres Dompu, Ipda Akhmad Marzuki mengurai detik-detik Mj meregang nyawa.
Rupanya penyebab pemuda tersebut meninggal dunia adalah karena luka yang teramat banyak akibat bacokan ARD.
"Atas kejadian tersebut MJ mengalami luka robek pada bagian punggung belakang dan lengan bawah sampai ketiak yang menyebabkan MJ meninggal," ungkap Ipda Akhmad Marzuki dikutip pada Selasa (31/5/2022).
Sebelum dinyatakan wafat, Mj sebenarnya sempat dibawa ke rumah sakit.
Namun nyawa pemuda yang sempat menyiksa ibu kandungnya itu tak tertolong lantaran Mj menderita luka robekan serius.
Guna mengungkap kasus pembunuhan tersebut, polisi segera memburu ARD.
Tak lama kemudian, ARD pun berhasil diamankan pihak kepolisian.
Dari tangan ARD, polisi mengamankan barang bukti berupa parang yang digunakan untuk membacok Mj.
"Dari tangan pelaku berhasil diamankan barang bukti berupa parang yang diduga digunakan untuk menebas korban. Selanjutnya, pelaku dan BB dibawa ke Mako Polres Dompu untuk proses hukum lebih lanjut," kata Ipda Akhmad Marzuki.
Terkait aksi kejamnya itu, ARD blak-blakan ke polisi.
Diakui ARD, ia terpaksa melakukan aksi pembacokan kepada adiknya lantaran kadung sakit hati.
ARD tak terima jika ibunya dianiaya hingga ditelanjangi sang adik, Mj.
"Pengakuan dari ARD bahwa penganiayaan yang dilakukan karena merasa sakit hati, setelah melihat ibunya dipukul hingga ditelanjangi oleh Mj yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk," imbuh Ipda Akhmad Marzuki.
Kasus Anak Bunuh Ibu
Sementara itu, kasus anak membunuh ibu kandungnya sendiri sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Seorang ibu berinisial M, berusia 71 tahun itu dianiaya secara keji oleh putranya S (49) menggunakan cangkul.
Akibatnya, korban meninggal dunia dengan luka parah dibagian kepalanya.
Peristiwa nahas ini terjadi di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Wali Nagari Alahan Panjang, Zulkarnaini membenarkan peristiwa tragis tersebut.
Menurutnya, pelaku merupakan pribadi yang tertutup dan lebih banyak di rumah.
"Dia kurang bergaul, sering mengurung diri. Lebih banyak di rumah saja, dan tidak ada perilaku lain yang menyimpang," kata Zulkarnaini.
Peristiwa perampasan nyawa itu dilakukan S kepada ibu kandungnya, M (71) dinihari di dalam kamar, Sabtu (13/11/2021) sekira pukul 03:00 WIB.
Lalu pagi-paginya, S cerita kepada sang adik telah menghabisi ibu kandungnya.
Kepala Satuan Kriminal Polres Solok, Sumatera Barat Iptu Rifki Yudha Ersanda mengungkap kronologi kejadian tragis tersebut.
Dinihari, S tiba-tiba masuk dapur dan mengambil cangkul yang digunakan untuk menghabisi sang ibu.
Sambil membawa cangkul, S berjalan masuk ke kamar ibu kandungnya.
Tanpa basa basi, S melayangkan cangkul ke kepala M sebanyak dua kali hingga menyebabkan luka
"Pelaku kemudian masuk ke kamar tidur ibunya dan kemudian melayangkan cangkul ke kepala ibunya sebanyak dua kali," kata Iptu Rifki Yudha Ersanda dilansir dari Kompas.com.
Setelah melakukan perbuatan tersebut, S membiarkan ibunya yang terluka di tempat tidur.
Hingga pagi hari, adik S lewat di depan rumah dan mendapatkan informasi mengejutkan.
Kepada sang adik, S mengaku telah menghabisi ibu kandungnya tersebut.
"Pelaku memberitahu pada adiknya yang lewat di depan rumah bahwa dia sudah menghabisi ibunya," kata Iptu Rifki Yudha Ersanda.
Menurut Rifki, pelaku melakukan tindakan itu secara spontan dan tidak ada unsur sakit hati sebelumnya.
"Pengakuan pelaku hal itu dilakukan secara spontan. Tidak ada cekcok sebelumnya antara korban dengan pelaku," kata Rifki. (*)
Sumber Tribun Bogor