INDONESIAKININEWS.COM - Kebahagiaan menyambut Idul Fitri 1443 H berubah menjadi duka. Kesedihan mendalam dirasakan oleh artis Malaysia, Del...
INDONESIAKININEWS.COM - Kebahagiaan menyambut Idul Fitri 1443 H berubah menjadi duka.
Kesedihan mendalam dirasakan oleh artis Malaysia, Delimawati.
Dikira tidur, sang putra ternyata sudah tak bernyawa.
Delimawati menceritakan kalau sang anak, Zulfazli Jaafar, ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan di Saujana Putra, Kuala Langat, Selangor.
Melansir mStar, istri Zulfazli mengatakan kalau sang suami berencana pergi untuk bertemu temannya.
"Dia memberitahu istrinya akan pergi bertemu teman, tapi ketika dihubungi dia tidak menjawab panggilan," ujar Delimawati.
Istri Zulfazli kemudian mencari suaminya di luar dan menemukan mobilnya terparkir di pinggir jalan.
"Saat diperiksa istrinya, dia (Zulfazli) sudah meninggal dunia di dalam mobil," lanjut Delimawati.
Artis berusia 63 tahun ini tak mengungkapkan dengan jelas penyebab sang anak meninggal dunia.
Almarhum Zulfazli dikira tidur di dalam mobil dengan posisi mesin dan AC menyala.
Ditemukan tak bernyawa, jenazah Zulfazli segera dimakamkan.
Jenazah Zulfazli dibawa ke Masjid Al-Amin, Taman Tenaga Puchong, untuk disalatkan.
Delimawati sebelumnya sudah menceritakan kronologi kematian sang anak di akun Facebook miliknya.
"AllahuAkbar, Begitu berat cobaan yang Engkau berikan di penghujung Ramadhan ini. Kau jemput satu-satunya anak lelaki ku," pilu Delimawati.
Zulfazli meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil.
"Pergilah sayang, ibu ikhlas. Semoga Allah memberikan tempat untukmu di surga," curhat Delimawati.
Di akhir curhatannya, Delimawati menulsikan doanya untuk sang putra yang sudah lebih dulu berpulang.
"Ya Allah, lapangkanlah kubur anakku Zulfazli Jaffar. Percantiklah rumah barunya. Ibu maafkan segala kesalahannya. Tenanglah kamu di sana. Tunggu ibu ya sayang. Ibu akan menyusul nanti," pungkas Delimawati.
Baju Lebaran Tak Sempat Dipakai, Ayah Meninggal saat Salat Tarawih, Anak Beber Perubahan Sikap Bapak
Baju Lebaran kembar dengan keluarga belum sempat dipakai, ayah meninggal dunia di bulan Ramadhan.
Kejadian mengejutkan ini terjadi di Malaysia.
Seorang pria berusia 51 tahun menghembuskan napas terakhirnya secara mendadak.
Melansir mStar, pria tersebut diketahui bernama Zamri Saad.
Zamri Saad meninggal dunia saat sedang menjalankan salat tarawih di Masjid Tunku Intan Safinaz, Kampung Lanai, Baling, Kedah.
Zamri Saad yang sedang salat tarawih ini tiba-tiba ambruk dan dinyatakan meninggal dunia di masjid tersebut.
Sang istri, Rohani Mohd Noor (51), mengetahui sang suami ambruk tiba-tiba setelah diberitahu kakak iparnya.
"Sekitar jam 10 malam, kakak ipar saya datang memberitahu kalau suami saya jatuh dan pingsan ketika salat.
Saya langsung ke masjid mengajak anak kedua, Nazirol (20). Dia pun masuk duluan ke masjid dan keluar lagi memberitahu saya kalau ayahnya sudah tiada," ujar Rohani, seperti TribunNewsmaker.com kutip dari mStar.
Rohani mengatakan kalau akhir-akhir ini suaminya tidak menunjukkan gelagat aneh atau perubahan sikap.
Namun anak-anak justru mengatakan kalau ayah mereka lebih pendiam akhir-akhir ini.
Ibu 7 anak ini juga tak menyangka kalau sang suami meninggal dunia saat salat tarawih di Masjid Tunku Intan Safinaz.
"Selama Ramadhan, ini pertama kalinya suami saya ikut buka bersama di masjid. Tak disangka, ia justru dijemput sang Ilahi ketika salat tarawih di masjid itu," ujar Rohani.
Ternyata Zamri Saad sempat mengajak sang istri untuk ikut salat tarawih di masjid tersebut.
Rohani sendiri menolak ajakan sang suami lantaran mau salat tarawih di mushola dekat rumah mereka.
Ibu berusia 51 tahun ini pun menceritakan sosok sang suami yang selama ini dikenalnya tersebut.
Menurut penuturan Rohani, almarhum selalu bangun malam untuk menunaikan salat tahajud dan salat sunah lainnya.
Tentu saja kebiasaan tersebut juga dilakukan selama Ramadhan.
"Suami dulu bekerja sebagai sopir truk. Tapi sekarang beliau sudah tidak bekerja lagi karena memikirkan kondisi kesehatan. Terlebih suami pernah dirawat di Rumah Sakit Taiping, Perak, tiga tahun lalu karena penyakit jantung," papar Rohani.
Rohani menuturkan kalau ia dan anak-anak sudah ikhlas melepas kepergian almarhum.
Idul Fitri tahun ini juga akan terasa berbeda lantaran almarhum telah tiada.
"Anak-anak sudah membeli baju Lebaran dengan warna senada untuk menyambut Idul Fitri, namun almarhum sudah lebih dulu pergi," pilu Rohani menceritakannya.
Warga bernama Hashim Osman, yang juga menyaksikan momen meninggalnya Zamri Saad pun bercerita.
Saat itu tubuh Zamri Saad ambruk dan pingsan ketika salat pada rakaat 20.
Ketika buka bersama, almarhum memberitahukan pada Hashim kalau ia tidak boleh makan daging kambing.
Namun saat itu almarhum meminta sedikit daging kambing untuk dibawa pulang agar bisa disantap anak-anaknya.
Sebelum ambruk, Zamri Saad juga sempat mengeluh kepada jamaah lain kalau dadanya sakit.
"Ketika salat, almarhum tiba-tiba ambruk. Kami mendengar dengkuran kuat.
Jamaah sempat menyelesaikan salat dan langsung menghampiri almarhum yang saat itu menjemput ajal. Kami juga sempat membimbingnya mengucap syahadat," uja Hashim.
Menurut keterangan Kepala Polisi Daerah Baling, Superintendan Shamsudin Mamat, membenarkan kejadian tersebut.
Menurut hasil pemeriksaan, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 22.10 setelah mengucap salam pada rakaat ke-20 salat tarawih.
s; tribunnews.com