INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup di era Orde Baru, Prof Dr Emil Salim kembali meng...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup di era Orde Baru, Prof Dr Emil Salim kembali mengisahkan situasi di zaman tersebut.
Kali ini, Profesor Emil Salim mengisahkan tentang Idul Fitri di Rumah Cendana, kediaman Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Pada masa itu, setiap Idul Fitri Rumah Cendana mengadakan open house dan menerima banyak tamu.
Namun, menurut Profesor Emil Salim kondisi tamu yang banyak saat Idul Fitri hanya terjadi saat Soeharto berada di puncak kekuasaan. Setelah Presiden lengser, Rumah Cendana menjadi sepi.
Oleh karena itu, Profesor Emil Salim yang merupakan ekonom senior ini menyebutkan dalil, politik tidak mengenal sahabat abadi.
"Rumah Cendana sesak padat tamu di hari Idul Fitri berebutan salam dgn Presiden Suharto di masa puncak kekuasaan beliau, tapi sepi ditahun beliau lengser," ujar Profesor Emil Salim sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @emilsalim2001, Kamis 28 April 2022.
"Sesuai dalil: 'Politik tidak kenal sahabat abadi. Politik hanya kenal kepentingan pribadi!" lanjut Profesor Emil Salim.
Netizen yang membaca cuitan tersebut memberikan komentar setuju. Ada yang menyamakannya dengan pepatah 'habis manis sepah dibuang'.
"Habis manis sepah dibuang dan itu bisa terjadi kpd siaa saja tanpa pandang bulu, kemarin skrang dan yg akan datang," kata @AB97280734.
Mereka berharap, cuitan yang berisi nasihat dari Profesor dapat diperhatikan pejabat zaman sekarang.
"Benar, kebanyakan pengusaha utk melanggengkan bisnisnya perlu dekat dgn penguasa dan partai politik, ini tidak dipungkiri. Semoga yg sdg berkuasa faham, mumpung lagi menjabat tanda tangan masih berlaku, suara msh didengar, tolong pendidikan dan ekonomi fakir miskin," harap @namalim.
"Untuk pengingat bagi yg berkuasa sekarang, ada saatnya finish, the end," kata @bobdalil63.
s: pikiran-rakyat.com