INDONESIAKININEWS.COM - Tak sedikit para wanita yang mengalami sakit hati akan memilih untuk menghindari kenangan buruknya. Baik sakit hati...
INDONESIAKININEWS.COM - Tak sedikit para wanita yang mengalami sakit hati akan memilih untuk menghindari kenangan buruknya. Baik sakit hati karena percintaan maupun hubungan sosial, seperti yang dialami oleh mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ini.
Teh Sara Moza, sapaan akrabnya memutuskan untuk kabur dari kampung halaman usai bercerai. Apalagi anak-anaknya telah diminta oleh pihak mertua.
Rasa sedih dan kalut yang menyelimuti membuat Teh Sara pergi menjadi TKW di Arab Saudi. Tak disangka, sebuah keberuntungan didapatnya. Ia menemukan tambatan hati yang baru. Teh Sara dipinang oleh seorang jenderal dan kini tinggal di Mekkah.
Lantaran sang suami masih muda dan ketatnya peraturan di sana, Teh Sara mengaku belum bisa melakukan pernikahan resmi. Penasaran dengan lika liku kehidupannya yang cukup apik? Simak selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube Fenny Listiana dan Kang Irlan, Selasa (26/4).
Kabur Setelah Bercerai
Teh Sara Moza merupakan TKI asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Ia memutuskan kabur dari rumah pada tahun 2010, karena merasa sakit hati usai bercerai.
"Sejak 2010 belum pulang. Karena saya ke sini habis cerai. Setelah 4 tahun saya di sini, menikah," kata Teh Sara.
Meski begitu, ia terpaksa meninggalkan kedua buah hatinya. Apalagi dulu saat bercerai, anak-anak langsung dibawa oleh mertua.
"Punya anak dua, dulu habis cerai bingung menentukan tujuan, akhirnya memilih ke luar negeri. Sebenarnya untuk pelarian waktu itu. Anak-anak waktu cerai diambil semua sama mertua," imbuhnya.
"Setiap saat video call, ada anak saya di Indonesia. Saya mendidiknya dari jauh. Insya Allah ada rencana bawa anak ke sini," sambung Teh Sara.
Tak Sanggup dengan Lingkungan di Indonesia
Luka lama yang masih membekas di hati membuat Teh Sara tak ingin pulang ke Indonesia. Bahkan saat diberi uang oleh suami Arabnya, ia memilih untuk menabungnya dan berencana membeli kebun di kampung halaman.
"Saya dikasih jatah 15.000 riyal (Rp60 jutaan) sama suami untuk ongkos pulang. Tapi karena aku otak emak-emak, aku belum ingin pulang. Aku mau pulang kalau benar-benar siap. Uangnya simpan saja dulu untuk modal," papar Teh Sara.
Ditambah lagi, Teh Sara merasa semua telah berubah semenjak bercerai.
"Saya saki t hati waktu berangkat. Iya, saya baru cerai waktu itu. Karena sakit hati langsung berangkat. Di Indonesia saya enggak sanggup. Pokoknya semua berubah setelah saya bercerai," imbuhnya.
Selalu Menolak Dinikahi Usai Bercerai
Saat pertama kali menjadi asisten rumah tangga atau ART, Teh Sara sudah sekian kali dijodohkan oleh orang Arab. Termasuk mantan majikan pertamanya.
Bahkan memberi iming-iming rumah serta uang mencapai Rp153 jutaan. Tapi karena masih merasa trauma akan kisah cinta lamanya, Teh Sara kerap menolak semua lamaran yang ditujukan kepadanya.
"Enggak kepikiran mau nikah, karena berangkat sakit hati boro-boro aku sama laki-laki. Aku kalau mau nikah, dulu sama majikan pertama mau dinikahin sama anaknya si nenek, mau dikasih rumah, dikasih mahar 40.000 riyal (Rp153 jutaan). Aku enggak mau nikah sama sekali karena aku masih sedih. Sampai sekarang sudah nikah saja, masih mikir kenapa sekarang saya nikah," cerita Teh Sara.
Belum Bisa Menikah Resmi Karena Suami Tentara
Lantaran sudah menikah dengan orang tajir melintir di Arab, Teh Sara tak perlu lagi menjadi seorang ART atau TKW. Tapi ia memilih menyibukkan diri dengan kegiatan organisasi, khusus membantu para TKI di sana.
"Masih TKW, karena belum bisa menikah resmi. Status saya di pemerintahan, asisten rumah tangga. Saya di organisasi juga, menemani pasporan, ada yang sakit atau mau sewa kapal, resort," ujar Teh Sara.
Teh Sara mengaku belum menikah secara resmi secara negara karena ketatnya peraturan di Arab Saudi. Apalagi usia sang suami yang terbilang masih muda, jadi harus menunggu sampai masa pensiun dulu.
"Nikah sama suami sudah lama. Yang resmi itu yang utama, tapi butuh waktu lama. Karena proses harus nunggu dia pensiun dulu. Karena tentara, dan prosesnya enggak mudah. Karena dia masih muda. Mungkin kalau sudah tua, bisa ambil medical report," pungkasnya.
(sumber: merdeka.com)