$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

SOSOK Kakek yang Diberi Hormat Prajurit Kopassus, Ternyata Dulu Kolonel Petinggi Pasukan Baret Merah

INDONESIAKININEWS.COM -  SOSOK Kakek yang Diberi Hormat Prajurit Kopassus, Ternyata Dulu Kolonel Petinggi Pasukan Baret Merah. Sosok kakek-k...



INDONESIAKININEWS.COM - SOSOK Kakek yang Diberi Hormat Prajurit Kopassus, Ternyata Dulu Kolonel Petinggi Pasukan Baret Merah.

Sosok kakek-kakek yang dihormati oleh para prajurit Kopassus itu menarik perhatian publik.

Pria yang tampak sudah renta itu bernama Sukiman.

Awal mula Sukiman menjadi sorotan publik setelah akun instagram Penerangan Kopassus, @penkopassus memposting fotonya.

Ternyata Sukiman dulu merupakan petinggi pasukan baret merah.

Lantas, bagaimana sosok Sukiman sehingga begitu dihormati oleh para prajurit Kopassus?

Para prajurit Kopassus dengan khas baret merahnya tampak begitu hormat dengan Sukiman.

Bahkan ada momen saat para prajurit Kopassus berjajar rapih sembari memberikan hormat kepada Sukiman yang tengah duduk.

Jika dilihat dalam informasi captionnya, Sukiman ternyata dulunya adalah seorang petinggi Kopassus.

Ia merupakan mantan Komandan Grup 2 Kopassus yang berpangkat Kolonel.

Kolonel Soekiman memegang tongkat komando Grup 2 selama dua tahun dari 1981 hingga 1983.

"Wakil Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus Mayor inf Taufik Ariyanto beserta ibu persit dan perwakilan anggota melaksanakan

Anjangsana ke keluarga besar kopassus di kediaman Kolonel Inf Sukiman mantan Komandan Grup 2 Kopassus" tulis @penkopassus dalam captionnya,

Unggahan inipun banyak mendapat pujian dari netizen.

"Luar biasa, salut dengan Komando yang sangat respect dengan seniornya. Suri teladan yang sangat baik dan inspiratif untuk bangsa ini. Semoga Tuhan selalu melindungi para prajurit dalam menjalankan tugas di manapun berada. Bravo Kopassus"

"Krn beliau beliau senior, kita bs lebih baik di negeri ini. Salut sama Komandan ingat sama senior. Komandooo!!!!"

"subhanallah tradisi yang perlu dijaga Terima kasih KOMANDO"

Sosok Lettu Ahmad Kirang

Sebelumnya, @penkopassus juga mengunggah sosok Lettu Ahmad Kirang, prajurit legendaris Kopassus yang gugur dalam operasi Woyla.

Melansir dari Wikipedia, Letnan Satu Inf (Anm) Achmad Kirang lahir pada 8 November 1949 dan meninggal dunia pada 31 Maret 1981.

Ia adalah seorang tentara Indonesia yang gugur dalam operasi pembebasan sandera di pesawat Garuda DC-9 "Woyla" pada31 Maret 1981 di Bandara Don Muang, Thailand.

Untuk mengenang jasa Lettu Ahmad Kirang, Penerangan Kopassus (Penkopassus) mengunggah foto patungnya.

"Lettu inf Ahmad Kirang yang gugur pada saat melaksanakan pembebasan sandera pesawat GIA dibandara International Don Muang Thailand pada tangga 31 Maret 1981 .

Mengingatkan hari ini tgl 28 Maret 1981 peristiwa pembajakan pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla." tulis @penkopassus dalam captionnya.

Operasi ini bermula saat pesawat DC 9 milik maskapai Garuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Woyla" dibajak sekelompok orang yang mengaku sebagai Komando Jihad.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Indonesia "Woyla" Dibajak Komando Jihad, Semua Pelaku Tewas Ditembak Kopassus'.

Pembajakan dilakukan 28 Maret 1981 ketika pesawat memasuki wilayah udara antara Palembang-Medan sekitar pukul 10.10 WIB.

Pesawat Garuda Indonesia "Woyla" saat itu dalam perjalanan Jakarta-Medan.

Namun, akibat adanya aksi pembajakan ini, pesawat diterbangkan hingga ke Malaysia bahkan Thailand.

Dikutip dari arsip Harian Kompas 29 Maret 1981, pesawat dengan nomor penerbangan GA 206 itu membawa 48 penumpang dan 5 awak di dalam pesawat.

Sebanyak 33 orang terbang dari Jakarta, dan sisanya baru naik saat pesawat transit di Palembang.

Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) yang menangani pembajakan tersebut mengatakan pembajak dapat berbahasa Indonesia.

"Pesawat dibajak oleh enam orang yang dapat berbahasa Indonesia. Mereka bersenjatakan pistol dan beberapa buah granat," ujar Menhankam Muhammad Jusuf dikutip dari Harian Kompas.

Dephankam kemudian menugaskan Wakil Panglima ABRI Laksamana Sudomo untuk menangani pembajakan pesawat itu.

Beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa pembajak berjumlah lima orang.

Sementara itu ada 48 penumpang di dalam pesawat tersebut.

Sebanyak 33 orang terbang dari Jakarta, dan sisanya berasal dari Palembang.

Pesawat itu diterbangkan oleh pilot Kapten Herman Rante dan kopilot Hedhy Djuantoro.

Diberitakan Harian Kompas, 31 Maret 1981, tuntutan pertama yang diajukan para pembajak, mula-mula hanya meminta 20 orang tahanan yang terlibat dalam penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki di Bandung pada 11 Maret 1981 dibebaskan.

Namun, para pembajak mengajukan tuntutan baru lagi, dari yang awalnya 20 tahanan, meningkat menjadi 80 orang dan bertambah lagi menjadi 84.

Tak hanya itu, pembajak juga meminta didatangkannya pesawat yang lebih besar supaya dikirim ke Bangkok dengan awak pesawat baru yang mengetahui rute-rute internasional.

Batas waktu tuntutan dari pembajak yang berjumlah 5 orang tersebut adalah hingga Minggu, 29 Maret 1981 pukul 21.30 waktu Bangkok.

Tenggat waktu yang diberikan pembajak pun terlewati dan permintaan mereka belum terpenuhi.

Namun tidak terjadi apa-apa meskipun sempat terdengar kabar bahwa para pembajak akan meledakkan pesawat jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.

Senin, 30 Maret petang, tuntutan meningkat lagi dengan tambahan uang 1,5 juta dollar AS di atas semua tuntutan sebelumnya.

Belakangan diketahui, pimpinan pembajak adalah Imran bin Mubammad Zein. Ia berhasil ditangkap dan kemudian dihukum mati pada 28 Maret 1983.

Operasi pembebasan dilakukan pada 31 Maret 1981 atau hari keempat di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand.

Disebutkan, operasi penyelamatan itu hanya berlangsung dalam waktu tiga menit saja.

Arsip Harian Kompas, 1 April 1981 memberitakan, operasi itu sudah disiapkan dengan matang di Jakarta sejak peristiwa pembajakan itu terjadi. Operasi berjalan saat Pemerintah Thailand mengizinkan pasukan komando Indonesia beraksi.

Melalui pengamatan wartawan Kompas, Dudi Sudibyo di lokasi pada saat itu, tanda operasi pembebasan belum terlihat pada Senin (30/3/1981) malam.

Suasana di sekitar pesawat masih cenderung sepi. Senin malam, pukul 21.00 waktu setempat, ada sebuah mobil katering mendekat setelah mendapat kode lampu dari pesawat.

Adapun kode itu merupakan sinyal dari pembajak agar permintaan mereka menyangkut makanan, minuman, bahan bakar dan kebutuhan lainnya bisa dipenuhi.

Kemudian, tampak keluar tiga orang pria yang tidak memakai baju membawa kantong-kantong plastik yang mungkin berisi makanan dan minuman.

Setelah itu, tidak ada apa-apa lagi, semuanya kembali menjadi sunyi senyap.

Kemudian pada Selasa, sekitar pukul 02.30 waktu setempat, ada gerakan di semak-semak sekitar 400 meter dari pesawat.

Secara tiba-tiba, muncullah sosok yang ternyata adalah iring-iringan Pasukan Khusus Anti Teroris Indonesia.

Mereka adalah Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha) pimpinan Letkol Infanteri Sintong Panjaitan, kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pasukan berjalan berdua-dua dalam satu iringan dua baris tanpa ketergesaan serta tanpa keraguan.

Pasukan itu bergerak mengendap dan teratur dalam formasi dua baris mendekati pesawat dan membawa tiga tangga.

Dua tangga dilekatkan di masing-masing sayap, satu tangga di bagian belakang pesawat.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka bergerak masuk ke pesawat melalui pintu darurat dekat sayap dan bagian belakang di bawah badan pesawat.

"Tiba-tiba terdengarlah tembakan-tembakan, mungkin dalam waktu dua detik," kata warga negara Belanda di dalam pesawat, Henk Siesen dikutip dari Harian Kompas.

"Komando itu berteriak: 'Semua penumpang tiarap'. Dan berjatuhanlah sosok-sosok tubuh campur baru berusaha untuk tiarap ke lantai," ucap Henk.

Penumpang yang tiarap berusaha dikeluarkan satu per satu lewat pintu depan.

Upaya penyelamatan sandra dari tangan pembajak tidak mudah.

Ada seorang pembajak yang ikut tiarap bersama para penumpang.

Dia membawa granat dan kemudian melemparkannya setelah pinnya ditarik.

Untungnya, gramat itu tidak meledak dan berhasil diamankan oleh pasukan komando.

Pembajak yang melempar granat itu pun ditembak mati saat berusaha melarikan diri lewat pintu depan. Fahrizal, salah seorang pembajak yang duduk di dekat pramugari, sempat melepas tembakan ke arah pasukan komando, namun untung saja tak tepat sasaran.

Ia akhirnya bunuh diri dengan menembak keningnya sendiri. Sementara itu, dua pembajak lainnya sempat berupaya kabur dari pesawat, namun mereka ditembak mati.

s; tribunnews.com


Name

Baerita,3,Berita,23965,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1002,Kesehatan,29,Nasional,23001,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: SOSOK Kakek yang Diberi Hormat Prajurit Kopassus, Ternyata Dulu Kolonel Petinggi Pasukan Baret Merah
SOSOK Kakek yang Diberi Hormat Prajurit Kopassus, Ternyata Dulu Kolonel Petinggi Pasukan Baret Merah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbVc0MC4MmwFGwxjaR96BLKkAF7VCoG2k22B7-PXPZx0_jsztN9s6kJnRo8_Ic8QQQNazhGv3xBXU6xcGq2dE8GleDDmf4RYoRAxFbC09UfSWXx9Knup7B9JMwIITpJKxvs39M5Ym26Flh7kULrJs1HiJKv05I9GFQmAgbS8TZJENhmcf0oZWow4pgg/w640-h360/a77fc695b7b875e2d80e9e163f88a84c.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbVc0MC4MmwFGwxjaR96BLKkAF7VCoG2k22B7-PXPZx0_jsztN9s6kJnRo8_Ic8QQQNazhGv3xBXU6xcGq2dE8GleDDmf4RYoRAxFbC09UfSWXx9Knup7B9JMwIITpJKxvs39M5Ym26Flh7kULrJs1HiJKv05I9GFQmAgbS8TZJENhmcf0oZWow4pgg/s72-w640-c-h360/a77fc695b7b875e2d80e9e163f88a84c.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2022/04/sosok-kakek-yang-diberi-hormat-prajurit.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2022/04/sosok-kakek-yang-diberi-hormat-prajurit.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy