INDONESIAKININEWS.COM - "Bom" terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin melawan barat resmi rampung. Aturan penggunaan rubel untuk t...
INDONESIAKININEWS.COM - "Bom" terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin melawan barat resmi rampung.
Aturan penggunaan rubel untuk transaksi gas Rusia mulai berlaku hari ini, Jumat (1/4/2022).
Kamis, Putin menandatangani sebuah dekrit yang mengharuskan pembeli asing membayar dengan rubel per 1 April. Kontrak akan dihentikan jika pembayaran tidak dilakukan.
"Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok," kata Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi.
"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Tidak ada yang menjual apa pun kepada kami secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal, artinya kontrak yang ada akan berhenti."
Keputusan Putin untuk memberlakukan pembayaran rubel untuk gas telah membuat mata uang Rusia menguar. Sebelumnya rubel jatuh ke posisi terendah dalam sejarah ketika Barat menerapkan sanksi besar-besaran setelah pria 69 tahun itu mengirim pasukannya ke Ukraina, 24 Februari.
Putin mengatakan peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia. Negeri Beruang Merah sendiri memasok sekitar sepertiga gas Eropa yang penting bagi pemenuhan energi, termasuk listrik, Benua Biru.
Sementara itu Prancis, Jerman dan Inggris bereaksi. Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan Rusia menyalahi kontrak.
"Kontrak dalam euro dan harus dibayar dalam euro dan akan dibayar dalam euro," katanya Le Maire bersama Hobeck.
"Kami tidak akan menerima metode pembayaran untuk gas (Rusia) dalam mata uang apa pun selain yang tercantum dalam kontrak."
Inggris pun mengatakan tak terima. Menteri Energi Inggris Kwasi Kwarteng telah menjelaskan bahwa "ini bukan sesuatu yang Inggris akan cari".
Menurut Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat, sekitar 43% gas alam yang dikonsumsi setiap tahun di Uni Eropa (UE) dibeli dari Rusia. Sisanya didatangkan dari Norwegia, Timur Tengah, Amerika Serikat (AS) dan Afrika Utara.
Di dalam UE sendiri, pangsa gas Rusia berbeda di tiap negara. Namun, secara general, semakin ke timur letak sebuah negara, maka semakin bergantung pula ia kepada gas Rusia.
Jerman yang mengkonsumsi energi paling banyak di Eropa. Setiap tahun Negeri Panser mengimpor 55% gas alam dari Rusia.
S: cnbcindonesia