INDONESIAKININEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menebar ancaman serius ke warga sipil. Ini merupakan buntut dari serangan ...
INDONESIAKININEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menebar ancaman serius ke warga sipil.
Ini merupakan buntut dari serangan yang dituding dilakukan oleh TNI-Polri.
Panglima kelompok separatis di Papua Egianus Kogoya mengaku markasnya telah diserang dengan bom.
Pernyataan itu turut disebarkan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.
Adapun Egianus Kogoya menyebut markasnya dihancurkan dengan bom mortir oleh pasukan TNI/Polri.
Egianus Kogoya menuduh TNI/Polri melepaskan 20 bom mortir di wilayah Kabupaten Nduga sejak tanggal 29 Maret 2022.
“Militer dan Polisi Indonesia telah melakukan tembakan bom mortir ke arah markas,” tulis Egianus Kogoya.
Dalam pesannya, Egianus Kogoya mengadu ke PBB hingga Amerika Serikat.
Ia meminta, seluruh dunia memantau situasi terkini di Papua.
“Kepada PBB, juga kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika, Pemerintah Negara-Negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua dan dan lebih khusus wilayah Ndugama,” kata Egianus Kogoya.
Salah satu pentolan KKB Papua paling dicari itu mengaku tak tahu jenis bom apa yang telah ditembakan ke markasnya. Namun menurutnya, ledakan bom itu telah membuat warga sipil kaget dan ketakutan.
“Jenis bom atau senjata yang mereka TNI/Polri pakai ini jenis apa kami tidak tahu, karena kali ini kami melihat kena rumah langsung meledak dan rumah-rumah terbakar habis,” katanya.
Panglima KKB Papua Egianus Kogoya Perintahkan Tembak Semua Warga Non Papua
Gara-gara ini muncul perintah dari bos KKB untuk tembak langsung terhadap masyarakat non Papua di wilayah Papua. Hal tersebut disampaikan Panglima KKB Papua, Egianus Kogoya.
Dalam video yang beredar di media sosial, Egianus Kogoya memerintahkan seluruh warga non Papua segera meninggalkan Papua di tahun 2022.
“Tahun 2022, seluruh non Papua segera angkat khaki,” kata Egianus Kogoya dalam video di akun YouTube TPNPBNEWS.
“Musuh utama adalah non Papua di seluruh Tanah Papua yang membawa turun bangunan, membawa turun proyek dan tukang,” tambahnya.
Selain itu, Egianus Kogoya juga meminta seluruh anggotanya yang tersebar di 33 wilayah untuk menembak masyarakat non Papua.
“Jadi tolong ditembak semua, masyarakat Indonesia adalah musuh utama,” katanya.
Dia akhir pernyataannya, Egianus Kogoya menegaskan ia bakal turun langsung mengusur warga non Papua di Papua. “Saya akan bergerak,” katanya.
Satu Anak Kecil Tewas Ditembak
Di sisi lain, seorang bocah ditemukan tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Nduga, Papua.
Informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, persitiwa ini terjadi pada Rabu (6/4/2022).
Saat kejadian, tiga anak sedang bermain di halaman rumahnya. Satu di antaranya terkena peluru hingga meninggal. Belum diketahui identitas anak yang meninggala dalam kasus ini.
Kapolres Nduga, AKBP Komang Budhiarta dikonfirmasi Tribun-Papua.com, membenarkan kejadian itu. "Iya ada penembakan dan seorang anak usia 16 tahun meninggal," kata Komang, Kamis (7/4/2022) sore.
Pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku.
Disinggung apakah terduga pelaku merukapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Komang belum bisa memastikan. "Masih lidik. Saya belum bisa memberikan keterangan siapa pelaku penembakan tersebut," jelasnya.
"Intinya masih lidik, kami juga belum bisa berbuat banyak karena anggota kami sedang berjaga di pos masing-masing," tandasnya.
Pertempuran Selama 2 Jam, KKB Bakar 16 Rumah Warga
Sebelumnya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar 16 rumah di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri meyakini hal itu dilakukan sebagai bentuk balasan dari tewasnya Ali Teu Kogoya, anggota KKB, yang ditembak personal Satgas Damai Cartenz di Ilaga, Minggu (3/4/2022).
"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan. Kita sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," ujar Fakiri, Kamis (7/4/2022).
Selain membakar rumah warga, anggota KKB juga telibat kontak senjata dengan aparat keamanan selama dua jam.
"Jadi saat personel mau ke lokasi, mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa atau pun luka dari sisi aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Sedangkan bagi warga yang rumahnya terbakar, untuk sementara mereka mengungsi di Mapolres Puncak dan bangunan milik Pemkab Puncak.
Diberitakan sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.
S: tribunnews