INDONESIAKININEWS.COM - Pelaku yang melucuti celana Ade Armando saat demo 11 April belum tertangkap. Pengacara Ade Armando mengadakan saye...
INDONESIAKININEWS.COM - Pelaku yang melucuti celana Ade Armando saat demo 11 April belum tertangkap.
Pengacara Ade Armando mengadakan sayembara agar masyarakat bisa membantu memberi informasi terkait pelaku tersebut.
"Soal orang yang gunakan topi dan rambut pirang yang diduga melucuti pakaian Bang Ade itu juga sedang kita minta untuk lakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan," ujar kuasa hukum Ade Armando, Muannas Alaidid, di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022).
"Cuma sampai detik ini belum ada tindak lanjutnya, tetapi mungkin ke depan akan kita buat sayembara kepada masyarakat yang bisa beri informasi terhadap itu," sambungnya.
Muannas menyebut siapa pun yang dapat memberikan informasi pelaku pelucutan celana Ade Armando akan diberi imbalan berupa uang tunai.
Dia mengatakan sosok pelaku pelucutan celana Ade Armando tak begitu jelas terlihat.
"Karena di video itu nggak terlalu jelas. Mungkin ada masyarakat yang hadir di situ dan dia tahu dan punya foto mungkin dari sisi yang lebih jelas ya nanti. Karena kita butuh keadilan," ucapnya.
Dia mengatakan pihaknya akan memberikan hadiah Rp 50 juta.
Uang tersebut didapatkan dari uang pribadi dan sumbangan rekan-rekan Ade Armando.
"Kita kasih Rp 50 juta, itu uang kita pribadi dan sumbangan teman-teman yang memang simpati sama Bang Ade. Itu untuk cari pelaku yang pakai topi dan rambut pirang ya yang melucuti pakaian Bang Ade," ucapnya.
Kasus pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, masih diselidiki. Saat ini ada dua orang pelaku yang masih diburu pihak kepolisian.
"Iya, masih dalam pengejaran. Masih dikejar itu dua orang lagi atas nama Ade Purnama sama yang pakai topi itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Senin (18/4/2022).
Sejauh ini ada enam pelaku pengeroyokan Ade Armando yang telah ditangkap.
Selain itu, satu pelaku yang berperan sebagai provokator turut diamankan, sehingga total yang ditangkap ada 7 orang.
Zulpan mengatakan pihaknya masih mengandalkan face recognition dalam mengidentifikasi pelaku yang masih jadi buron.
Namun penyidik juga turut melacak pelaku lewat rekaman CCTV hingga video yang tersebar di media sosial.
"Kan ada yang lain CCTV, rekaman video, macam-macam. Tim terus bergerak," jelas Zulpan.
S: detik.com