INDONESIAKININEWS.COM - Budayawan Mohamad Sobary mengaku pernah memaki-maki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun media sosial p...
INDONESIAKININEWS.COM - Budayawan Mohamad Sobary mengaku pernah memaki-maki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun media sosial pribadinya beberapa tahun silam.
Menurut Mohamad Sobary, Anies Baswedan merupakan sosok yang sangat ambisius dalam mencapai cita-cita politik.
Karenanya, Mohamad Sobary mengatakan Tuhan mungkin mengizinkan, tapi tidak akan membimbing Anies Baswedan lebih lanjut.
"Bagi saya, kalau seseorang begitu mati-matian untuk mencapai cita-cita politik, ahli-ahli agama bilang, kalau begitulah watak manusia, Tuhan boleh mengizinkan barangkali, tapi Tuhan tidak akan membimbing dia lebih lanjut," kata Mohamad Sobary.
"Apa Anies itu ada tanda-tanda orang yang dibimbing Allah?" sambungnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 30 April 2022.
Mohamad Sobary mengungkapkan, Anies Baswedan bukanlah orang yang pandai bekerja.
Selain itu, Mohamad Sobary menilai sosok intelektual muslim tidak ada pada diri Anies Baswedan.
Lebih lanjut, mantan Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform itu kembali menyinggung jabatan Anies Baswedan di Universitas Paramadina.
Menurutnya, masuknya Anies Baswedan sebagai rektor di universitas tersebut adalah dengan merebut jabatan orang lain.
"Masuknya (Anies) ke Paramadina itu ngerebut jabatannya Yudi Latif. Bagi saya itu nyoreng," tegasnya.
"Yudi Latif itu sudah terpilih, tapi dianulir oleh yayasan. Yayasan itu ada di antaranya Anies bilang ada pamannya. Yayasan itu menganulir kemenangan Yudi Latif untuk kemudian diberikan kepada Anies," kata Mohamad Sobary menambahkan.
Meski demikian, Mohamad Sobary mengaku tidak mengetahui detail permasalahan tersebut karena dirinya hanya diinformasikan oleh Anies Baswedan.
Mohamad Sobary mengatakan, ia tidak terima ketika ada salah satu majalah yang menyebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia.
"Sekolah baru keluar dari Amerika, belum pernah menulis proposal masyarakat untuk menaikan income generating untuk public education, nggak ada. Dia murni anak baru keluar sekolah. Influential kepada siapa? Bohong bagi saya, marah saya mendengar itu," ucapnya.
Meski Anies Baswedan dinilainya bukan sebagai sosok pembohong, tapi menurutnya mantan Rektor Universitas Paramadina itu adalah orang ambisius yang bersedia didukung oleh siapapun, termasuk oleh gerakan 212.
Mohamad Sobary mengatakan, meski hanya dihubung-hubungkan dengan gerakan 212, tetapi Anies Baswedan dinilainya menerima manfaat dari hal tersebut.
"Dia tidak ada hubungan dengan itu semua (gerakan 212), akan tetapi dia dihubungi. Ia tidak greeting apapun, dia penerima manfaat yang tidak tahu etika," ujarnya.***
S: Pikiran Rakyat