INDONESIAKININEWS.COM - Kisah Johny Indo kabur dari Nusakambangan bukanlah sebuah adegan film, melainkan kejadian nyata saat mantan preman ...
INDONESIAKININEWS.COM - Kisah Johny Indo kabur dari Nusakambangan bukanlah sebuah adegan film, melainkan kejadian nyata saat mantan preman legendaris tersebut nekat melarikan diri dari penjara paling mengerikan di Indonesia. Simak ceritanya…
Nama Johny Indo dikenal sebagai mantan preman legendaris di tanah air.
Johny Indo adalah pimpinan geng perampok Pachinko alias Pasukan China Kota.
Aksi geng tersebut dikenal sebagai kelompok paling menakutkan di Jakarta era 70-an.
Mereka tak segan merampok rumah-rumah pejabat hingga toko emas meskpipun dalam keadaan ramai dan siang hari.
Satu nama yang tak lepas dari Pachinko adalah Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johny Indo yang terkenal licin, cerdik, dan rupawan.
Namun, akibat segala aksi kriminalnya, dia ditangkap dan mendekam di Nusakambangan.
Meskipun, sebagian hasil perampokan tersebut dia bagikan untuk rakyat miskin di sekitarnya.
Kisah Johny Indo Kabur dari Nusakambangan
Kisah pelarian Johny Indo dari Nusambangan sempat menggegerkan publik kala itu.
Bisa dibilang, Johny Indo temasuk nekat karena Nusakambangan dikenal sebagai penjara paling mengerikan dengan keamanan super ketat.
Cerita ini berawal saat Johny Indo ditangkap polisi karena aksi perampokan di Toko Emas Cikini.
Setelah menjalani sidang, dia divonis 14 tahun penjara dan dieksekusi ke lapas Nusakambangan, Cilacap.
Dalam buku Johny Indo Tobat dan Harapan karya Willy Hangguman, Johny mengabiskan waktunya di penjara dengan berbagai kegiatan.
Namun, suatu waktu, Johny merasa rindu dengan keluarganya di rumah.
Rasa rindu makin memuncak usai dia membaca surat dari anaknya.
Di tengah pikirannya yang kalut, Johny Indo mengetahui rencana pelarian teman-temannya dari Nusakambangan.
Dari situ, Johny Indo mengungkapkan keinginannya melarikan diri meskipun antar narapidana dipenuhi rasa saling curiga.
Kisah Johny Indo kabur dari Nusakambangan pun dimulai bak film Escape from Alcatraz.
Melansir solopis.com, mulanya Johny Indo mencari sistem kelemahan keamanan untuk mencari pintu keluar Nusakambangan.
Dia kerap memperhatikan kebiasaan para sipir berbekal dari pengalamannya sehari-hari.
Pada suatu waktu, mereka berhasil melumpuhkan sipir penjara yang lengah dan menguasai ruang penyimpanan senjata.
Pada akhirnya, tercatat 34 narapidana kabur menuju hutan termasuk Johny Indo, juga para napi yang tak masuk rencana pelarian.
Namun, kisah pelarian Johny Indo tak semulus yang dipikirkan.
Meskipun, mereka sudah menyamarkan jejak bak di film-film action dengan meninggalkan pakaian untuk mengelabui arah pencarian petugas.
“Kita suruh anak buah lepas perlengkapan baju, ikat pinggang, dikasih ke jalan, dibuang ke arah yang salah. Kita kembali lagi (lewat jalan lain dan) jangan meninggalkan jejak kaki ke jalan yang kita lari,” tuturnya melansir Vice.com.
Saat di hutan, sebagian narapidana yang tak sudah pasrah pada akhirnya tertembak dan diterkam binatang buas.
Ketika itu, hutan di Nusakambangan memang manyeramkan karena terdapat ular berbisa, macan kumbang, hingga binatang buas lainnya.
Berita pelarian narapidana dari Nusakambangan pun menghebohkan publik saat itu.
Johny Indo Menyerahkan Diri
Setelah sukses kabur dari Nusakambangan, foto para napi yang kabur terpampang di penjuru kota.
Media massa terus mengabarkan kondisi terkini terkait pelarian Johny Indo dkk.
Banyak masyarakat yang ketakutan karena para napi yang kabur dari Nusakambangan dinilai menakutkan.
Salah satunya saat Johny Indo naik bus dan para penumpang, kondektur, serta sopir tidak berani melapor ke polisi karena ketakutan.
Namun, setelah 12 hari pelarian, kisah Johny Indo kabur dari Nusakambangan pun selesai.
Dia ditangkap polisi dan kembali menjalani masa tahanan.
Usai menjalani masa hukuman, Johny Indo memutuskan mualaf dan menjadi seorang aktor.
Johny Indo mengembuskan napas terakhirnya pada 26 Januari 2020.
Kini, namanya dikenang sebagai Robin Hood Indonesia.
s; 99.co