INDONESIAKININEWS.COM - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono merespons soal Komite Eksekutif Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muha...
INDONESIAKININEWS.COM - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono merespons soal Komite Eksekutif Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muhammad Usman diamankan sejumlah anggota TNI saat rombongan Presiden Joko "Jokowi" Widodo melintas di jalanan Jambi. Heru mengaku mendapat laporan terkait peristiwa tersebut.
"Di saat bapak presiden kunker ke Jambi memang kami mendapat info dari Polda, bahwa ada beberapa masyarakat dan mahasiswa yang demo dan itu wajar saja aspirasi biasa," ujar Heru kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
Saat itu, ada sejumlah masyarakat yang memprotes kenaikan harga minyak goreng. Heru mengatakan, dalam kunjungannya ke Jambi, Presiden Jokowi turut membagikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng ke pedagang pasar.
"Kan presiden ke Jambi juga dalam rangka memberikan BLT minyak goreng ke keluarga PKH yang dari dari Mensos, serta presiden juga membantu dari bantian presiden sendiri, serta memberikan bantuan migor kepada PKL di dua lokasi pasar," katanya.
1. Heru mengaku tak melihat soal adanya pembentangan kain kafan
Terkait dengan kain kafan yang dibentangkan oleh Usman, Heru mengaku tidak melihatnya. Dia menegaskan, Presiden Jokowi terus berusaha memberikan bantuan terhadap kenaikan minyak goreng.
"Tak sempat melihat (ada kain kafan dibentangkan)," katanya.
2. Bentangkan kain kafan saat Jokowi melintas, pria di Jambi dibawa TNI
Sebelumnya, Beredar sebuah video sejumlah TNI dan Paspampres mengamankan seorang pria di Jambi. Pria itu dibawa aparat TNI karena membentangkan kain putih saat Presiden Joko "Jokowi" Widodo di jalanan Jambi.
Dalam video tersebut, pria tersebut juga terdengar meneriakkan nama Jokowi. Karena semakin meronta, sejumlah TNI membawa pria tersebut ke belakang kerumunan warga. Rupanya, pria yang diamankan itu adalah Komite Eksekutif Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muhammad Usman. Dia menjelaskan, aksinya itu mengatasnamakan KAMI.
"Aksi ini sebenarnya bagian dari aksi Koallisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Provinsi Jambi. Sebagian besar anggota KAMI Provinsi Jambi adalah emak-amak yang merasa sangat terdampak oleh kenaikan harga minyak goreng," ujar Usman kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
"Selain ada juga yang ingin menyampaikan pendapat mengenai penolakan wacana 3 periode jabatan presiden, penundaan pemilu, kenaikan harga BBM, dan sebagainya," sambungnya.
Usman mengatakan, sejumlah kader KAMI yang bergabung dengan mahasiswa hendak melakukan aksi di dekat PAsar Angso Duo, Jambi. Namun, massa gagal menemui Jokowi.
"Kemudian kami memutuskan untuk aksi solo agar bisa lebih dekat dengan Jokowi supaya pesan kami tersampaikan," katanya.
3. Bentangkan kain putih yang ternyata kain kafan
Usman kemudian memutuskan menyampaikan aspirasi menggunakan kain putih dengan bertuliskan minta Jokowi menurunkan harga minyak goreng. Kain putih itu adalah kain kafan.
"Kami menyiapkan kain putih yang kami beri tulisan dari spidol. Isi tulisannya 'Pak Jokowi, tolong turunkan harga minyak goreng'. Sekitar pukul 12.30 WIB, kami menuju Pasar Bedug depan Minimarket Mandala. Di sana Jokowi memberikan BLT minyak goreng ke warga," ucapnya.
Baru saja membentangkan kain putih, sejumlah TNI mengamankan Usman. Kain putih yang dibawanya pun turut diambil.
"Sekitar pukul 13.15 WIB Presiden Jokowi meninggalkan lokasi, saya langsung mengibarkan kain putih yang telah kami siapkan. Belum lama dibentang, kain langsung direbut anggota TNI. Lalu sejumlah anggota TNI lainnya datang langsung menghadang saya, lalu beramai-ramai memegangi saya. Lalu saya diangkat ke pinggir," ujarnya.
Meski demikian, Usman langsung dilepaskan usai Jokowi melintas. Dia juga mengaku tak ada keterangan yang disampaikan kenapa sejumlah TNI itu mengamankannya.
"Begitu saya hendak membentangkan kain, TNI langsung merebut kain tersebut. Lalu saya dipegang, dihalangi mendekat mobil Pak Jokowi. Paspampres tidak bilang apa-apa," imbuhnya.
s; idntimes.com