INDONESIAKININEWS.COM - Nama Egianus Kogoya kian tenar karena ulahnya di Papua Barat. Dia adalah pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB...
INDONESIAKININEWS.COM - Nama Egianus Kogoya kian tenar karena ulahnya di Papua Barat.
Dia adalah pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sangat meresahkan.
Egianus adalah orang yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap anggota TNI dan Polri di Papua.
Usianya baru 23 tahun, tetapi punya jabatan sebagai Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama.
Itu merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Tindakan brutal Egianus yang baru dilakukan adalah Penyerangan Pos Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pekan lalu, dikutip kompas.com.
"Keberadaan Egianus tidak terpantau secara fisik, tetapi dari pantauan komunikasi, Egianus berada di sekitar lokasi kejadian.
Kita tidak lihat tapi komunikasinya terpantau di Kenyam," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2022).
Faizal sebelumnya pernah menyampaikan bahwa salah satu kelebihan Egianus Kogoya adalah militansinya yang cukup tinggi di wilayah Nduga.
Egianus sering kali turun langsung dalam aksi-aksi KKB di Nduga.
"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataannya cukup kuat dan militansinya tinggi," kata dia.
Selain itu, Faizal menyebut, Egianus Kogoya tidak pernah keluar dari Nduga.
Sehingga sulit dikejar atau ditangkap.
Kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.
Akibat kejadian tersebut, dua personel marinir gugur, satu kritis, dan tujuh luka-luka.
"Benar ada kontak senjata yang mengakibatkan satu anggota marinii gugur dan dua lainnya kritis akibat GLM (granat) yang dilontarkan KKB," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Mappi, Sabtu.
Tahun lalu, Egianus Kogoya Cs juga menembak dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Selasa (14/7/2021).
Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid menjadi korban.
Orang yang bertanggung jawab atas terlukanya anggota TNI dari Yonif 751/VJS itu adalah Egianus Kogoya.
Pemberontak yang aktif di media sosial ini usianya masih terbilang muda.
Di Facebook, Egianus Kogoya menyebut dirinya berpangkat Brigjen.
Dialah yang berperan baku tembak di Distrik Mapanduma, Kabupaten Nduga, Papua tersebut.
"Betul (ada kontak senjata di Nduga). Sekarang prajurit korban tembak KKB tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Timika
Kondisi mereka berdua sadar dan stabil. Sudah ditangani oleh dokter RSUD dan dokter militer yang ada di Timika," ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono, saat itu.
Mengutip Tribunnews Wiki, Egianus Kogoya merupakan pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga.
Ia merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah meninggal, Silas Kogoya.
Usia Egianus tergolong muda sebagai pimpinan KKB Papua.
Dilansir Wikipedia, Egianus lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini ia masih berusia 23 tahun.
Soal usia Egianus, juga pernah dibahas oleh seorang jurnalis senior, Victor Mambor.
Victor memperkirakan usia Egianus dan para anggotanya masih tergolong muda.
Diketahui, Victor mengaku pernah bertemu Egianus di Distrik Mbua pada 2019 lalu.
Pertemuan tersebut dibuat berdasarkan janji dengan perantara melalui seseorang yang tak disebutkan identitasnya.
Kelompok Egianus sebelumnya pernah berafiliasi dengan KKB Papua pimpinan Goliath Tabuni yang beroperasi di Kabupaten Puncak Jaya.
Hingga saat ini, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih aktif.
Hal ini diungkapkan Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpauw.
Termasuk Egianus Kogoya, berikut ini daftar KKB Papua yang masih aktif hingga saat ini, dikutip dari KompasTV:
Biasa beroperasi di sekitar Puncak Papua
- Kelompok Goliat Tabuni;
- Kelompok Lekagak Telenggen;
- Kelompok Peni Murib;
- Kelompok Ando Wakter.
Biasa beroperasi di Mimika
- Kelompok Joni Botak
Biasa beroperasi di Nduga
Sementara itu, kelompok lainnya yang dipimpin tokoh-tokoh tua, sudah tak aktif lagi.
“Ada tokoh-tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif,” terang Paulus, Jumat (28/5/2021).
s; kompas.com