INDONESIAKININEWS.COM - Terjadi pencurian yang korbannya adalah seorang perwira TNI. Diketahui pelaku yang adalah buruh serabutan ditangkap ...
INDONESIAKININEWS.COM -Terjadi pencurian yang korbannya adalah seorang perwira TNI.
Diketahui pelaku yang adalah buruh serabutan ditangkap karena lakukan aksi pencurian.
Terkait hal tersebut korban yang adalah Letkol Inf Nur Wahyudi pun memaafkan pelaku setelah tahu alasannya lakukan pencurian itu.
Maman Maulani alias Deko seorang buruh serabutan di Kabupaten Lebak,Banten sempat terancam harus mendekam di balik jeruji saat Idul Fitri mendatang.
Namun, Maman masih beruntung karena seorang Prajurit TNI berpangkat Letkol Inf yang tengah bertugas di Lebak, Banten lebih mengutamakan sisi kemanusian dibanding hukum.
Sebagai informasi, Maman dengan nekat mencuri handphone (HP) milik Dandim/0603 Lebak, Letkol Inf Nur Wahyudi.
Kejadian tersebut berlangsung pada (9/4/2022) lalu, ketika ia tengah mengantar rekannya melakukan visum di RSUD Adidarma Rangkasbitung Desa Muara Ciujung Barat. Di waktu yang sama, sang Dandim tengah menemani anaknya yang tengah di rawat.
Diduga kelelahan, Dandim Nur Wahyudi tertidur. Sebelum tidur, ia sempat mengisi daya HP miliknya.
Pada waktu itu, Maman yang tengah mengantar rekannya, melihat pemandangan tersebut.
Saat itu, Maman tengah membutukan uang untuk biaya kelahiran istrinya. Meski tak ada niat dari awal, namun ia melihat kesempatan tersebut, Maman memutuskan untuk mengambul HP sang Dandim untuk ia jual nantinya.
Saat terbangun, Dandim menyadari bahwa Hp nya hilang, ia melaporkan kepada pihak yang berwenang.
Tak butuh waktu yang lama, petugas berhasil mengamankan Maman.
Buruh serabutan tersebut dijerat pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dan berkas perkaranya pun dilimpahkan.
Pada saat itu, Sang Dandim mengetahui alasan Maman melakukan aksi nekat nya, sang Dandim pun luluh.
Orang nomor satu di kesatuan AD Lebak, ia memaafkan Maman sekaligus sepakat perkara itu dihentikan.
Di sisi lain, HP yang telah dijual oleh Maman, telah kembali kepada Letkol Inf Nur.
Berkat kebesaran dan kebaikan hati Letkol Inf Nur, menggugah niatan teguh hati Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lebak Sulvia Triana Hapsari, Kasi Pidum Tri Yulianto Satyadi, dan Jaksa Mediator Shandra Fallyana. melakukan upaya untuk dapat mendamaikan, menenangkan dan menetralisir situasi.
Dari upaya-upaya itu, akhirnya proses perdamaian dapat terlaksana pada Selasa 19 April 2022.
Sosok Letkol Inf Nur Wahyudi
Letkol Inf Nur Wahyudi resmi menjabat sebagai Komandan Kodim 0603 Lebak, Rabu, 5 Agustus 2020.
Ia menggantikan posisi Letkol Kav Yudha Setaiwan yang saat ini tengah menjabat Kasdim 0618/Berdiri Sendiri (BS), Bandung.
menjabat menjadi seorang Komandan Kodim (Dandim) terbilang asing bagi pria jebolan Akademi Militer (Akmil) 2001 ini.
Ayah dari dua anak ini terhitung memiliki karier dan prestasi yang gemilang di dunia militer. Pasalnya, ditugaskan pertama kali di Grup 1 Kopassus Serang selama 2 tahun, suami dari dr. Yeni S kemudian mendaptkan pendidikan anti teror di Jakarta.
tahun 2012, Nur Wahyudi berpindah tugas ke Grup 3/Sandhi Yudha yang tak lain adalah Satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.
Sampai di tahun 2015, pria yang ahli dalam bidang menembak ini menyelsaikan pendidikan di Bandung dan kembali ke Grup 1 Kopassus Serang.
Sempat menjadi bagian dari Intel, Nur Wahyudi melesat menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon)12 Grup 1 Kpassus Serang.
Hampir 2 tahun menjabat menjadi Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang, Nur Wahyudi dipanggil ke Jakarta guna mengikuti lomba menembak di Singapura.
Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Anti Teror di Grup Pusdiklatsus ini juga ternyata diminta bergabung di Satgas Unifil Lebanon dan baru pulan ke Tanah Air pada Januari 2020.
Semua itu terungkap saat Letkol Inf Nur Wahyudi memberikan sambutan dalam acara Lepas Sambut Dandim 0603 Lebak, di Pendopo Bupati Lebak, Rabu, 5 Agustus 2020.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id