INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini banyak kebutuhan pokok yang sedang mengalami kenaikan harga, termasuk kedelai untuk produksi tempe. ...
INDONESIAKININEWS.COM - Belakangan ini banyak kebutuhan pokok yang sedang mengalami kenaikan harga, termasuk kedelai untuk produksi tempe.
Tak hanya kedelai untuk produksi tempe yang harganya mulai merangkak naik, namun minyak goreng juga masih menjadi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan.
Akibat kelangkaan dan mahalnya harga kedelai menyebabkan tahu dan tempe pun ikut berkurang stoknya di pasaran.
Padahal kedelai merupakan bahan baku untuk produksi lauk sejuta umat di Tanah Air, yakni tahu dan tempe.
Sebelum menjadi bahan makanan berupa tempe, kacang kedelai harus melalui proses fermentasi menggunakan jamur khusus.
Namun, akibat kelangkaan dan melonjaknya harga kedelai di pasaran, ditemukan praktik kecurangan oleh beberapa oknum perajin tempe.
Tanpa merasa bersalah, mereka justru melakukan praktik curang dengan cara mencampurkan bubur kertas dan kardus ke dalam adonan biji kedelai yang hendak difermentasi menjadi tempe.
Kecurangan oknum pengrajin tempe itupun terbongkar, dalam unggahan akun Instagram @kepoin_trending yang klipnya kini menjadi viral di media sosial.
Dalam tayangan tersebut, terlihat hasil rebusan kertas dan kardus yang sudah menjadi bubur kemudian dicampurkan kedalam biji-biji kedelai yang telah siap untuk difermentasi.
Sang pembuat video tersebut mengatakan, bahwa bubur kertas sebelum diproses dan dicampurkan harus melewati proses pencucian.
"Kertas direbus cukup makan waktu hingga kertas menjadi bubur. Tak hanya kacang kedelai, bubur kertaspun juga menjalani proses pencucian," ungkap narator program tersebut, dikutip pada 20 Maret 2022.
Tak hanya itu, sang oknum pengrajin juga menjelaskan bahwa bubur kertas di diamkan terlebuh dahulu selama setengah sampai satu jam.
“Sebelum dicampur dengan kedelai, bubur kertas ditiriskan terlebih dahulu kemudian di diamin setengah sampai satu jam.
Ya ini hasilnya, buat nyampurin ini, biar agak banyak dikit,” ujar sang oknum perajin tempe.
Menurutnya, bubur kertas yang sudah matang tidak mempunyai efek negative untuk di konsumsi.
“Tempe yang dicampur kertas ini gak apa-apa. Kan udah mateng, udah berjam-jam ini kertas dan bersih karena sudah dicuci berapa kali.
Jadi relatif aman untuk dimakan, asal jangan banyak-banyak aja. Namanya lagi mahal begini” Ujar oknum pengrajin tempe.
Kepada seluruh konsumen, dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang terbuat dari olahan biji kedelai seperti tempe.
Pastikan berasal dari produsen yang terpercaya dan tidak dicampur oleh bahan yang mungkin berbahaya bagi kesehatan seperti kertas atau kardus.
Dengan memilih lebih teliti, anda dapat menjada diri sendiri dan keluarga dari ulah oknum perajin tempe yang tidak bertanggungjawab.
s; pikiran-rakyat.com