INDONESIAKININEWS.COM - Proyek mobil Esemka kembali diungkit mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo saat Presiden Jokowi mengunggah e...
INDONESIAKININEWS.COM - Proyek mobil Esemka kembali diungkit mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo saat Presiden Jokowi mengunggah ekspor puluhan ribu unit kendaraan.
Embrio mobil tersebut lahir dari proyek belajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo pada 2007 silam. Dua tahun berselang, mobil pikap bernama Digdaya diumumkan ke publik.
Mobil Esemka kemudian dikenal publik luas saat Jokowi yang saat itu menjabat Wali Kota Solo mengendarai Sport Utility Vehicle (SUV) bernama Rajawali sebagai mobil dinasnya. Mobil ini juga ia gunakan dalam perjalanan Solo-Jakarta saat ia ikut Pilkada DKI 2012.
Popularitas mobil Esemka sempat merosot saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 2012-2014.
Pamornya kembali melesat saat masa kampanye Pilpres 2014. Namun, kembali tenggelam saat Jokowi terpilih sebagai Presiden.
Pada 2015, pemerintah kemudian mendirikan perusahaan pengelola Esemka, Adi Perkasa Citra Esemka Hero (ACEH) yang dipimpin mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono.
ACEH kemudian mendirikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah pada 2016 dan dijadwalkan memproduksi pada 2017 namun belum siap.
Jokowi kemudian resmikan pabrik Esemka pada 2019 di Boyolali. Pabrik ini dikelola Solo Manufaktur Kreasi. Jokowi lantas menjawab banyak pertanyaan mengenai alasan peresmian Esemka.
"Karena saya ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Mendukung merek lokal, mendukung merek nasional. Itu saja jawabannya," ujar Jokowi saat peresmian.
Belakangan, politikus Partai Demokrat Roy Suryo menyindir klaim pemesanan 6.000 unit mobil Esemka yang pernah dikatakan Jokowi.
Hal itu dilakukannya saat membalas unggahan Jokowi di Twitter tentang ekspor 24 ribu kendaraan melalui Pelabuhan Patimban per 17 Desember 2021 hingga 8 Maret 2022.
Roy kemudian mengungkit pernyataan Jokowi yang pernah menyebut pesanan mobil Esemka lebih dari 6.000 unit. Dalam unggahannya, Roy melampirkan video wawancara Jokowi dengan salah satu stasiun tv swasta.
Jokowi mengatakan bahwa produsen mobil Esemka menerima pesanan lebih dari 6.000 unit. Jokowi juga menyebut pesanan akan meningkat empat kali lipat jika sertifikasi uji tipe dipegang.
"Tetapi yang sekarang ini kita juga bingung, pesan kira-kira sudah lebih dari enam ribu. Dan setelah sertifikat uji tipe ini kami pegang, perkiraan bisa tiga sampai empat kali lipat, yang pesan. [Padahal kemampuannya] hanya 300-400," kata Jokowi dalam cuplikan video yang diunggah Roy Suryo.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kemudian merespon cuitan Roy. Ia menyebut mantan politikus Partai Demokrat itu sakit hati karena tidak bisa menjadi menteri di pemerintahan Jokowi.
Roy juga menyebut Roy pernah mengajukan diri sebagai menteri Jokowi. Padahal, perusahaan baru bisa memproduksi secara terbatas 300-400 unit.
"Bilang ke Roy Suryo, jangan sakit hati kalau enggak jadi menteri," kata Ngabalin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/3).
Saat lengser dari kursi Menpora, Roy sendiri sempat dipermasalahkan terkait dugaan pengambilalihan barang-barang rumah tangga di rumah dinas oleh Menpora penggantinya, Imam Nahrawi.
Imam, yang merupakan politikus PKB, kemudian diketahui dijerat KPK dalam kasus suap.
s; cnnindonesia.com