INDONESIAKININEWS.COM - Iska Nurrohmah (21) seorang buruh cantik tewas b*rs*mb*h darah di Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti,...
Tubuhnya ditemukan tak bernyawa di sisi jalan tak jauh dari kosannya.
Di punggungnya diketahui ada luka bacokan senjata tajam.
Lokasi antara kosan menuju jalan perkampungan tempat Iska ditusuk, hanya berjarak kurang lebih 80 meter saja.
Meski begitu, beberapa warga mengaku tak mengenal sosok Iska yang baru menempati kosannya selama dua bulan.
"Baru 2 bulan tinggal di sini, kayaknya korban merantau ke sini," kata penjaga kosan bernama Weng di lokasi.
Iska menempati kamar nomor 30 yang terletak di pojok lantai dua.
Per bulannya, penghuni kosan diwajibkan membayar seharga Rp650 ribu dengan fasilitas kamar mandi di dalam.
Weng mengaku jarang sekali berbicara dengan Iska.
Ia hanya beberapa kali berkesempatan menyapa Iska ketika korban menjemur pakaian.
"Kalau libur nyuci baju, jemur baju biasanya kalau kita ketemu. Kamarnya nomor 30 di atas pojok," ungkapnya.
Senada dengan Weng, Cindy (20) seorang penghuni kosan juga tak pernah mengetahui sosok Iska.
Ia menyatakan Iska sangat jarang bersosialisasi sesama penghuni kos.
"Kalau yang kita tahu jarang bersosialsiasi. Paling ngeliat dia jemur doang. Kalau saya kan baru sebulan juga di sini," kata Cindy.
Para penghuni kosan yang diperuntukan bagi pria dan wanita itu, sambung Cindy, tak mengenal satu sama lain.
Mereka biasanya juga tak bersosialisasi satu sama lain setelah pulang kerja
"Memang mayoritas di sini kerja di pabrik. Ya kalau saya paling ngobrol sama sebelah saya saja. Yang lain enggak. Di kosan juga enggak ada grup WA. Jadi kayak sendiri-sendiri saja," tuturnya.
Sebelumnya, wanita cantik bernama Iska Nurrohmah (21) asal Karang Wuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen, ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan ketika ia berangkat kerja.
Iska meninggal dengan luka tusuk di bagian ulu hati sebelah kiri di Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022) pagi tadi, sekira jam 5 subuh.
Ada pun terduga pelaku diperkirakan berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Mereka kabur setelah menusuk Iska menggunakan senjata tajam.
Kronologi kejadian
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan korban ditemukan tewas pada pukul 05.00 WIB, ketika wanita yang tercatat sebagai warga asal Kebumen itu, hendak berangkat kerja.
Iska biasa berjalan dari kosannya menuju tempat mobil jemputannya di Jalan Jayakarta berjarak kurang lebih 200 meter.
Sedangkan jarak dari tempat tinggal Iska menuju TKP kurang lebih hanya 80 meter saja.
"Informasinya kami dapat dari keterangan saksi, yaitu warga di sekitar lokasi kejadian yang mendengar suara teriakan seorang wanita dari depan rumahnya, saat jam 5 subuh," kata Gidion di lokasi.
Kondisi jalan saat itu masih sepi dan gelap.
Tak ada seorang pun yang melihat kejadian saat Iska ditusuk oleh OTK di bagian ulu hati sebelah kiri.
Sosok pertama yang melihat Iska bersimbah darah adalah Hendi (65) pemilik rumah tempat di mana korban terkapar.
"Saya lagi di kamar mandi denger suara, 'tolong tolong, saya dibacok', terus saya keluar, lihat dia berdiri, masih hidup. Terus korban duduk," ujar Hendi.
Pelaku langsung tancap gas melarikan diri setelah korban berteriak.
Sesaat setelah itu, Timan pemilik warung di sebelah kosan Iska, melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor melintas dengan kecepatan tinggi
"Saya lihat ada dua orang bawa Motor Beat baru enggak pakai helm, bawanya kenceng. Knalpotnya masih asli, bukan bobokan, lampunya nyala. Yang di depan motor pakai kaos garis-garis ada warna putihnya. Dua-duanya pakai kaos lengan pendek, enggak pakai jaket, kayaknya masih bocah dua-duanya," tutur Timan.
Setelah motor melintas, Timan juga melihat seorang pria berlari tergesa-gesa dari atas kosan menuju ke arah sumber teriakan.
Baru setelah kejadian, ia menyadari bahwa pria tersebut merupakan tunangan korban berinisial AC.
"Habis korban teriak, ada cowok lari dari atas ke arah TKP. Saya kirain dia penghuni kos yang mau bantuin. Enggak tahunya cowok itu katanya mah tunangannya," katanya.
Warga lain yang berada di lokasi bernama Sakam (29) menceritakan bahwa AC sempat mengaku kepada warga bahwa ia adalah tunangan Iska.
AC pun sempat menemani korban di saat-saat sebelum Iska menghembuskan napas terakhirnya.
"Orang-orang tahu kalau dia cowoknya karena cowok itu ngomong, 'ini tunangan saya'. Posisi korban duduk, cowoknya nemenin, masih hidup tapi sudah 'engap-engapan' napasnya. Enggak lama meninggal. Cowoknya nangis," tutur Sakam. (abs)
S: tribunnews