INDONESIAKININEWS.COM - Harga Pertamax di Indonesia akan segera naik mengikuti tingginya harga minyak mentah dunia. Dilansir dari Tribun Ne...
INDONESIAKININEWS.COM - Harga Pertamax di Indonesia akan segera naik mengikuti tingginya harga minyak mentah dunia.
Dilansir dari Tribun News, Komisi VI DPR RI telah menyetujui kenaikan harga Pertamax yang diajukan oleh Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Kenaikan harga Pertamax dengan nilai oktan (RON) 92 disebabkan karena harganya di pasaran saat ini masih jauh dari nilai keekonomian.
"Hari ini Pertamax belum mengikuti mekanisme pasar, jadi mungkin dukungan diperlukan," ujar Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Pertamina pada Senin (28/3).
DPR pun mendukung langkah Pertamina untuk menyesuaikan harga BBM nonsubsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia.
Jika disesuaikan dengan harga keekonomian, harga Pertamax pada bulan April 2022 akan naik hingga Rp 16.000 per liter.
Indonesia Butuh Minyak Mentah Rusia
Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR Senin (28/3) lalu, pemerintah Indonesia membahas opsi membeli minyak mentah dari Rusia.
Harga minyak Rusia dinilai akan lebih murah, di tengah krisis Rusia dan Ukraina.
Opsi pembelian minyak mentah ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina kepada Komisi VI DPR.
"Kita ada opportunity (kesempatan) untuk membeli minyak dari Rusia dengan harga yang baik," ujar Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.
Nicke Widyawati juga menegaskan bahwa pembelian minyak dari Rusia ini tak akan menjadi masalah bagi politik internasioal Indonesia selama perusahaan minyak Rusia tidak terkena sanksi internasional.
Rusia 'Tersenyum'
Dilihat dari sudut pandang politik internasional, keputusan Indonesia untuk menjajaki opsi pembelian minyak mentah Rusia ini menandakan bahwa Rusia benar-benar memiliki kekuatan besar dalam sektor energi.
Banyak negara berkembang sulit melepaskan diri dari ketergantungan minyak dan gas alam Rusia, termasuk Indonesia.
Bahkan, negara-negara anggota OPEC seperti Irak dan Uni Emirat Arab sangat menghormati Rusia sebagai salah satu eksportir minyak mentah terbesar di dunia.
Kondisi ini tentu saja membuat Rusia 'tersenyum' karena politik minyak mentah dan gas alam mereka menemui kesuksesan.
s; grid.id