INDONESIAKININEWS.COM - Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti adanya pawang hujan di MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022). Pantauan Tribun-t...
INDONESIAKININEWS.COM - Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti adanya pawang hujan di MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022).
Pantauan Tribun-timur.com, Roy Suryo beberapa kali memposting terkait aksi pawang hujan MotoGP Mandalika yang bernama Rara Isti Wulandari (Rara Istiati Wulandari) di akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
"Jadi dlm Gelaran yg juga Menghabiskan Uang Rakyat 2.5T APBN (diluar Beaya Teknis Race & Bangun Sirkuit) tsb,
Selain Sorak-sorai saat Miguel Oliviera menang, juga "Sorakan" saat Rara Isti Wulandari ini melintas depan Podium.
"MEMBANGGAKAN" kata Angie Ang, Reporter Lapangan.
AMBYAR," tulis Roy Suryo, Minggu, pukul 6.38 sore dikutip Tribun-timur.com.
Cuitan Roy Suryo disertai aksi Rara Isti Wulandari saat hujan mengguyur Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kemarin.
Pada postingan selanjutnya, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut pawang hujan yang sukses itu jika dari awal tidak hujan.
"Saya lahir di lingkungan yg tdk asing dgn Adat & Budaya Adiluhung,
Soal "Ritual" memang ada, tetapi TIDAK utk DIPERTONTONKAN Vulgar & terkesan "menantang" Kehendak Allah SWT begini.
Namanya Pawang SUKSES kalau dari AWAL Tidak Hujan, kalau sdh 1 JAM ya InsyaaAllah REDA.
AMBYAR," tulisnya, pukul 8.30 malam.
Cuitan tersebut disertai capture status Twitter MotoGP on BT Sport @btsportmotogp Minggu pukul 2.17 siang yang bertuliskan "Pulanglah Dukun, kami tidak membayarmu untuk ini".
Postingan Roy Suryo tersebut pun langsung ramai dibalas netizen.
Salah satunya pemilik akun @anton_lusi yang membalas dengan menyertakan capture cuitan Twitter @btsportmotogp Minggu pukul 3.57 sore bertuliskan "Ketika kami sangat membutuhkannya. Terima Kasih, Dukun (emoji kambing)".
"Ujung-ujungnya terimakasih," tulis pemilik akun @anton_lusi.
Ada juga pemilik akun @verdi_7 yang membalas cuitan Roy Suryo dengan membagikan jejak pawang hujan di era SBY.
"Kalo meludah jangan ke langit, kena muka sendiri," tulis pemilik akun @verdi_7, pukul 6.54 malam.
Cuitan pemilik akun @verdi_7 itu membagikan postingan pemilik akun Twitter @Adi_8002.
"Kadrun nyinyir ada ritual pawang hujan di Moto GP Mandalika.
Padahal dulu era SBY, tiap kunjungan ke daerah⊃2;, ini pleciden lebih memalukan.
Kunjungan Madura, Jambi, Makassar bahkan ke kampungnya sendiri di Pacitan, gak ketinggalan selalu ada pawang hujan (emoji)," tulis pemilik akun Twitter @Adi_8002.
Tampak pemilik akun @Adi_8002 membagikan capture artikel berita tentang pawang hujan di era SBY.
Salah satunya artikel tentang 100 pawang hujan yang disiapkan saat SBY berkunjung ke Sumenep pada 2013 silam.
Dilansir Tribun-timur.com dari artikel Kontan.id berjudul Sambut SBY, Sumenep siapkan 100 pawang hujan, Pemkab Sumenep, ternyata tidak hanya menyiapkan pasukan keamanan untuk menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (4/12/2013).
Mereka juga sudah menyiapkan "pasukan" pawang hujan untuk mengantisipasi turunnya hujan saat kunjungan Presiden SBY ke Sumenep.
Sufianto, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Sumenep, mengatakan, pawang hujan yang dikerahkan jumlahnya mencapai 100 orang.
Mereka berasal dari beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Kalianget, Talango, Gapura, Batu Putih, Dasuk, Ambunten, Pasongsongan, dan Kecamatan Rubaru.
"Mereka akan menjalankan tugasnya di masing-masing kecamatan sesuai dengan tempat tinggalnya," ungkap Sufianto, Selasa (3/12/2013).
Pawang hujan itu, kata Sufianto, akan mengendalikan hujan saat Presiden SBY berkunjung ke Sumenep.
Dengan demikian, agenda SBY di Sumenep bisa berjalan lancar tanpa gangguan.
Namun, kalau nantinya tetap turun hujan, pihaknya tidak akan menyalahkan pawang hujan karena mereka hanya berusaha dan memohon.
Selain pawang hujan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan Presiden SBY juga semuanya sudah disiapkan secara matang berdasarkan petunjuk dari Sekretariat Negara.
s; tribunnews.com