INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan sosok Karni Ilyas berdasarkan pendapat pribad...
INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan sosok Karni Ilyas berdasarkan pendapat pribadinya.
Rocky Gerung menyebut Karni Ilyas sebagai 'provokator' pikiran berkat program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipimpin dan dipandunya.
Rocky Gerung menilai, ILC yang dipimpin oleh Karni Ilyas merupakan tempat beternak pikiran, dan dia menyebut bahwa pikiran hanya dapat disebut sebagai pikiran jika ada lawannya.
"Saya rasa ILC itu tempat beternak pikiran, membesarkan pikiran. Karena pikiran hanya disebut pikiran kalau ada lawan pikiran," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Rabu, 2 Maret 2022.
Sebagaimana diketahui, nama Rocky Gerung mulai dikenal publik ketika pertama kali diundang sebagai narasumber dalam program ILC yang ditayangkan oleh tvOne pada awal tahun 2017 lalu.
Ketika itu, ILC sedang membahas mengenai isu beredarnya buku berjudul 'Jokowi Undercover' bersamaan dengan hangatnya pemberitaan mengenai kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Saat Rocky Gerung memperoleh kesempatan berbicara dalam episode ILC tersebut, publik dibuat heboh dengan penyampaian pemikirannya mengenai hoax.
Publik heboh karena mantan pengajar Universitas Indonesia (UI) itu menyinggung pemerintah sebagai produsen hoax terbaik, ketika sedang membahas pernyataan dari pihak kepolisian yang menyebut buku 'Jokowi Undercover' sarat dengan muatan hoax.
Selain itu, Rocky Gerung juga sempat membuat heboh ketika kembali diundang sebagai narasumber dalam episode ILC lainnya berjudul 'Jokowi Prabowo Berbalas Pantun' dan melontarkan pernyataan berbunyi 'kitab suci adalah fiksi'.
Terlepas dari beberapa pernyataannya yang mengundang pro dan kontra, Rocky Gerung menilai bahwa pikiran harus dapat diadu dengan pikiran.
Dia menilai bahwa proses berpikir tidaklah sama dengan ketika seseorang sedang berdoa.
Dia juga mengungkapkan bahwa interupsi dalam mengungkapkan pikiran merupakan hal yang wajar.
"Kalau kita berpikir nggak ada lawan pikiran, itu artinya kita lagi berdoa. Berdoa emang gak boleh diganggu, kalau berpikir mesti diganggu tuh," ujarnya.
Atas apresiasinya terhadap program ILC, Rocky Gerung menilai bahwa Karni Ilyas merupakan sosok 'provokator' pikiran bagi masyarakat Indonesia.
Hal tersebut dia ungkapkan tak lain dan tak bukan karena program ILC yang dikomandoinya mampu memberikan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketika ditanya Karni Ilyas mengenai dirinya yang selalu lolos dari ancaman pidana saat ada pihak-pihak yang mengadukannya kepada aparat kepolisian, dia justru bertanya balik mengenai hal yang sama.
"Jadi itu dasarnya kenapa kemudian saya menganggap bahwa Karni Ilyas ini adalah provokator pikiran sebetulnya tuh, dan yang lebih penting sebetulnya pertanyaannya bukan 'Kenapa saya gak pernah ditangkap?', tapi 'Kenapa Karni Ilyas juga gak ditangkap?'," tuturnya.***
S:Kabarbesuki