INDONESIAKININEWS.COM - Politikus PDIP Ribka Tjiptaning emosi saat tahu mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto dipecat. T...
INDONESIAKININEWS.COM - Politikus PDIP Ribka Tjiptaning emosi saat tahu mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto dipecat.
Terawan dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantaran disebut memiliki lima pelanggaran.
Ribka Tjiptaning terkenal aktif menyoroti hal-hal mendapat perhatian publik.
Dulu anggota DPR RI sempat viral setelah menyatakan menolak vaksin Covid-19.
Politisi PDI Perjuangan itu menyoroti vaksinasi akan menjadi alasan jual-jualan obat kepada masyarakat.
Tak hanya itu, Ribka Tjiptaning juga mengkritik pemerintah soal dugaan bisnis tes Antigen dan PCR.
Ia meminta sejumlah pihak agar tidak memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk kepentingan bisnis, termasuk PCR.
Ia bahkan menuding Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terlibat bisnis vaksin.
Kali ini, ia menilai pemecatan dr Terawan Agus Putranto terlalu mengada-ada.
Ribka minilai ada unsur politis dalam pemecatan dr Terawan.
Ribka yang juga berprofesi sebagai dokter mengaku tidak melihat ada sisi kesalahan yang dilakukan Terawan dari sisi dokter.
"Misalnya pun masalah DSA itu belum ada uji klinis di Indonesia, tetapi kesalahan Pak Terawan itu tidak ada," kata Ribka kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).
Ribka mengatakan justru banyak dokter-dokter lain yang melakukan malapraktik dan lepas dari jeratan hukum.
"Bahkan masih banyak korbannya pasien atau masyarakat itu sendiri karena pembelaan MK. Karena ikatan teman sejawat itu seperti teman kandung," ungkapnya.
Terkait Digital Subtraction Angiography (DSA) yang dilakukan dr Terawan, Ribka mengatakan tidak pernah ada korban.
Jika mengenai vaksin nusantara, Ribka justru berpendapat itu hal yang bagus di tengah impor vaksin dari Tiongkok.
"Pak Terawan jiwa nasionalismenya tinggi. Dia tetap percaya Indonesia bisa menciptakan vaksin sendiri, vaksin nusantara," katanya.
Itu artinya, lanjut dia, berdaulat di bidang kesehatan tinggi. Trisakti yang dimiliki Terawan sangat kuat.
"Artinya berdaulat di bidang kesehatan itu sangat tinggi dengan keyakinan suatu saat kita bisa membuat vaksin," katanya.
Apalagi, lanjut Ribka, statemen Presiden Jokowi semakin jelas bahwa Indonesia harus mencintai produk-produk dalam negeri.
"Jadi dengan adanya muktamar kemarin IDI, saya rasa ini suatu pelecahan terhadap Pak Jokowi.
Masa sih salah satu menterinya Pak Jokowi dipecat IDI, itu kan sama saja melecehkan Pak Jokowi milih menterinya Nggk bener," kata Ribka.
Ribka heran mengingat prestasi Terawan tidak main-main.
Mantan Kepala RSPAD, mantan jenderal yang pernah diakui dunia.
"Lalu karena sebuah IDI, apasih IDI itu? Apa yang pernah diperbuat IDI? IDI lebih bagus perjuangkan nasib-nasib dokter lah, adik kita dokter-dokter itu anak-anak kita dokter yang nasibnya tidak jelas terkatung-katung. Lebih baik memperjuangkan mereka," ungkapnya.
Ribka menduga pemecatan Terawan mengandung unsur politis apalagi menuju 2024.
"Karena ini ada pergantian presiden, kita tahu lah semua organisasi. Itu lah penilaian saya soal pemecatan dr terawan sebagai orang yang top sebetulnya. Saya sendiri sebagai dokter, ada di belakang Pak Terawan," katanya.
Terawan dipecat setelah mendapat gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan.
IDI melakukan pemecatan terhadap pria bernama lengkap Terawan Agus Putranto tersebut bukan tanpa sebab.
Ternyata ada lima poin yang menjadi pertimbangan pemecatan Terawan dari keanggotaan IDI.
Pemecatan diketahui dari surat edaran berkop surat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diterima Tribunnews.com pada Sabtu (26/3/2022).
Surat tersebut berisi tentang Penyampaian Hasil Keputusan MKEK tentang Dr Terawan AGus Putranto, Sp. Rad.
Dalam surat tertanggal 8 Februari 2022 dengan nomor 0280/PB/MKEK/02/2022 itu, memuat hasil keputusan MKEK pasca Rapat Pleno MKEK Pusat IDI pada 8 Februari 202 yang merekomendasikan pemecatan Terawan.
Oleh MKEK IDI, Terawan dinilai melakukan pelanggaran etik berat (serious ethical misconduct), serta tidak melakukan itikad baik sepanjang 2018-2022.
Dipecat IDI, Dianugerahi Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan
Pemecatan terhadap Terawan bisa dibilang ironi.
Hal ini lantaran pada 12 Januari 2022 lalu, Terawan mendapat penganugerahan gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kesehatan Militer dari Universitas Pertahanan.
Acara pengukuhan Terawan sebagai profesor kehormatan itu dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Atas nama seluruh civitas akademica, saya ucapkan selamat kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Profesor Dr. dr Terawan Agus Putranto, atas pencapaian pretasi akademik yang membanggakan," kata Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Amarulla mengatakan, Terawan mendapat rekomendasi dari sejumlah profesor dari dalam negeri dan luar negeri untuk mendapatkan gelar profesor kehormatan ini.
Terawan dikukuhkan sebagai profesor kehormatan Universitas Pertahanan, 12 Januari 2022 (Youtube Universitas Pertahanan)
Dia menyebut Terawan sebagai sosok prajurit TNI yang memiliki kompetensi, pengetahuan luas, dan prestasi luar biasa selama berdinas militer.
Sementara itu, dalam pidato pengukuhannya, Terawan membawakan Orasi Ilmiah yang berjudul 'Peran Kesehatan Militer Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional'.
Ia mengatakan, semakin majunya perkembangan ilmu dan teknologi membuat tantangan yang dihadapi Indonesia semakin kompleks.
Tantangan yang ada pada saat ini tidak cuma di bidang militer tapi juga pada bidang non militer, bahkan gabungan keduanya.
"Kesehatan militer merupakan bagian dari sistem pertahanan negara dalam menghadapi tantangan tersebut," jelas Terawan.
Terawan kemudian menyinggung Vaksin Nusantara yang ia kembangkan.
Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu mengatakan Vaksin Nusantara sebagai salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19.
Terawan menyinggung nama Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Menteri Pertahanan RI Letjen Purn H Prabowo Subianto dalam sambutannya pada buku Mengenal Serta Membuat Vaksin Nusantara menyatakan bahwa Vaksin Nusantara ini merupakan salah satu bentuk pertahanan negara khususnya di bidang kesehatan dalam menghadapi perang biologis melawan Covid-19 dan memberikan dukungan terhadap karya anak bangsa," kata Terawan sebagaimana dikutip dari Youtube Universitas Pertahanan, Minggu (27/3/2022).
Terawan juga mengutip pendapat Kapolri soal Vaksin Nusantara.
"Sementara itu Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kemampuan suatu negara dalam menanggulangi pandemi Covid-19 akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengubah ancaman menjadi suatu peluang untuk melakukan lompatan kemajuan."
"Salah satu cara untuk menekan penyebaran dan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 adalah pembuatan Vaksin Nusantara," kata Terawan.
s; tribunnews.com