INDONESIAKININEWS.COM - Seorang jenderal top Rusia tewas di tengah pertempuran sengit di Ukraina sekaligus menjadi pukulan besar bagi invas...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang jenderal top Rusia tewas di tengah pertempuran sengit di Ukraina sekaligus menjadi pukulan besar bagi invasi Rusia.
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, yang merupakan wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia, tewas kemarin saat pasukan pertahanan Ukraina menghalau serangan Rusia.
Kematiannya belum secara resmi dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia, tetapi diumumkan di media sosial oleh rekannya Sergey Chipilyov dan dilaporkan secara luas oleh beberapa outlet berita Rusia dan Ukraina.
Dikutip dari DailyMail, Kamis 3 Februari 2022, sumber militer mengonfirmasi bahwa Sukhovetsky dibunuh 'oleh penembak jitu'.
Pemakaman akan dilakukan Sabtu mendatang untuk tokoh militer Rusia paling senior yang tewas dalam konflik sejauh ini.
Dan setelah berhari-hari menyangkal, Kremlin mengakui 498 tentara tewas dan 1.600 terluka dalam 'operasi militer khusus' di Ukraina.
Tapi angkatan bersenjata Ukraina mengklaim hari ini Rusia kehilangan 9.000 pasukannya.
Chipilyov dari Persatuan Pasukan Lintas Udara Rusia, mengonfirmasi kematian Sukhovetsky di media sosial dan menjadikannya bukti paling valid dari kematian sang jenderal.
“Dengan duka yang luar biasa, kami menerima berita tragis tentang kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya."
Demikian postingan Chipilyov. Tidak dijelaskan di mana Sukhovetsky dibunuh.
Sukhovetsky yang tewas di usia 47 tahun adalah veteran yang sangat dihormati dan diangkat sebagai wakil komandan tentara divisi ke-41 pada Oktober 2021.
Sebelumnya, ia memimpin Divisi Serangan Lintas Udara ke-7 di Novorossiysk selama tiga tahun dan ikut bertempur dalam perang Chechnya, Abkhazia dan intervensi di Suriah.
Sukhovetsky dua kali berpartisipasi dalam Parade Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, dan dianugerahi dua Order of Courage, Order of Military Merit dan Medal of Courage.
Dia juga terlibat dalam pencaplokan Krimea oleh Rusia. Kematiannya di Ukraina dianggap sebagai tanda bahwa invasi Rusia tidak berjalan sesuai rencana.
Meski demikian di hari kedelapan invasi Rusia hari ini Kota Kherson, di selatan Ukraina, jatuh ke tangan Moskow.
Kerson menjadi ibu kota regional pertama yang direbut Putin setelah seminggu pertempuran yang mengakibatkan tentaranya menderita banyak korban.
Titik strategis lain masih bertahan seperti Chernihiv, Mariupol dan Kharkiv. Ketiganya hingga kini digempur regu pemboman.
Ibu kota Kyiv pun dihantam empat rudal besar, salah satunya menghantam stasiun kereta pusat dan tiga di antaranya menghancurkan stasiun TV dan radio.
Sementaraitu, dalam pidatonya Kamis pagi ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji perlawanan rakyatnya.
Ia mengklaim semua titik pertahanan masih mampu bertahan dengan kota-kota utama seperti Kyiv, Chernihiv, Sumy dan Mykolaiv memberikan perlawanan sengit atas serangan Rusia.***
S:Galamedianews