INDONESIAKININEWS.COM - Prof. Dr. Fahmi Amhar Namanya, Alumnus Vienna University of Technology, di setiap postingan akun facebooknya pasti ...
Tulisan Fahmi Amhar ini rupanya sering dilirik dan dijadikan rujukan oleh pihak lain tak terkecuali media utama sekelas republika.co.id
Tanggal 22 maret 2022 kemarin , Fahmi Amhar yang dikenal dikenal netizen sebagai profesor HTI ini memuat sebuah postingan di akun facebooknya berjudul "Modifikasi Cuaca, SAINS, AGAMA, DAN KEARIFAN LOKAL"
Dan pada tanggal itu pula tulisannya langsung dimuat oleh koran rebulika dengan judul " SAINS, AGAMA, DAN KEARIFAN LOKAL" dan dijelaskan dibawahnya nama penulisnya yaitu Prof. Dr. Fahmi Amhar Namanya, Alumnus Vienna University of Technology
Hari ini Profesor berideologi HTI ini ketiban sial sebab tulisannya tersebut rupanya plagiat bukan murni idenya sendiri namun merupakan plagiasi dari tulisan Dosen UGM Abdul Gaffar Karim & juga pegiat militer Made Supriatma
Fahmi Amhar hari ini langsung kena semprot oleh Dosen UGM Abdul Gaffar Karim karena tulisannya pada tanggal 21 maret 2022 di akun FB nya diplagiat oleh fahmi amhar tanpa mencantumkan sumber asli atau penulisnya
" 21 Maret 2022 saya menulis status ini di Facebook.
22 Maret, narasi itu muncul dalam beberapa paragraf di sebuah artikel opini di Republika, tanpa merujuk.Dan sumpah, saya tidak punya mesin waktu untuk mengcopas artikel yang baru akan terbit besok." tegas Abdul Gaffar Karim sebagaimana dilihat tim indonesiakininews.com dari akun facebooknya
Tak ayal, postingan Dosen UGM Abdul Gaffar Karim dari akun facebooknya yang menyindir Fahmi Amhar Tersebut langsung diserbu netizen dan membuat Profesor beraliran HTI itu dibully banyak orang tak terkecuali lolomnis detik.com Iqbal Aji Daryono juga ikut meledek kelakuan plagiasi yang dilakukan oleh Fahmi Amhar
" Wah parahhh. Bagian tengah njiplak eh diduga mirip dg tulisan Mas Gaffar, bagian akhir plagiat eh diduga sangat mirippp dg tulisan Bli Made Supriatma (ada kepcerannya di komen status Mas AGK). Ckckck. Apa ya lagi2 mentor Kelas IAD harus turun tangan? 🤐🤐
Coba cek wall Propesyorr Pahmi Amhar. Di post FB-nya sudah diedit nyebut Mas AGK n Bli Made. Kapan ngeditnya? BARU BEBERAPA MENIT YG LALU. Setelah konangan ngembat. 😂😂
Wis cah, propesor itu cuma gelar. Bukan jaminan sikap mental." Tulis Iqbal Aji Daryono sebagaimana dilihat tim indonesiakininews.com dari akun facebooknya
Melihat dirinya jadi bahan bullyan netizen, Fahmi Amhar akhirnya buru-buru meminta maaf langsung di kolom komentar akun FB Dosen UGM Abdul Gaffar Karim
Berikut ini permintaan maaf Fahmi Ahmar Kepada Dosen UGM Abdul Gaffar Karim & juga pegiat militer Made Supriatma:
" Assalaamu'alaikum wr.wb.
Mas Abdul Gaffar Karim, mohon maaf, saya memang merujuk pendapat Panjenengan, dan nama Panjenengan seharusnya ada dalam tulisan saya di Republika.
Demikian juga nama Pak Made Supriatma. Saya setuju dengan pendapat Panjenengan berdua.
Di FB saya, biasanya bila ada pendapat yang saya setujui, dan ingin saya share, maka saya taruh langsung link tulisan aslinya.
Kali ini mohon maaf ada kesilapan sehingga rujukan itu terlewat. Di versi teks di FB sudah saya masukkan.
Memang masih ada ikhtilaf, soal bagaimana merujuk sebuah pendapat di media sosial. Karena media sosial bisa setiap saat diedit, dihapus atau diprivat. Pernah juga saya tulis agak lengkap, eh oleh redakturnya dihapus. Tidak biasa katanya.
Nggih sekali lagi mohon maaf. Dan terima kasih sudah banyak menginspirasi.
Salam
Fahmi Amhar "
Tentu saja permohonan maaf Profesor berideologi HTI ini langsung disambar oleh netizen lainnya
" Fahmi Amhar ikhtilaf gimana to pak prop? ada pendapat orang. diambil (bukan terinspirasi, karena kalo terinspirasi itu ya diolah ulang, lha ini comot jeee) tanpa sebut sumber blas. bahkan "kata seseorang di sana" pun enggak. karena itu tulisan opini, jelas: comotan td diposisikan sbg pendapat sendiri.
hanya krn medsos trus dikira bukan pendapat manusia dan bukan sebuah produk intelektual? ibaratnya hanya krn motor gak ada STNK nya trus boleh diembat begitu saja? 😅
Ini gak usah pake kaidah2 ilmiah prop, pake logika dan rasa dan etika dan kehormatan intelektual aja bisa kok bedainnya. 😅😅😅😅" Sanggah Iqbal Aji Daryono
" Kopas dari beberapa status untuk jadi sebuah opini di republika , Ini lah ke arifan lokal mahasiswa indonesia kalo lagi pas ngerjain tugas kuliah, Lha kalo sudah jadi profesor masih sama kebiasaan nya? Ya berarti dia masih blm lulus beberapa matakuliah 🤣🤣🤣" kata akun A`am Khotibul Umam
Di beranda akun facebooknya , Fahmi Ahmar juga sudah melakukan pengeditan dan menyertakan sumber asli penulisnya namun sepertinya dia masih pakai ngeles sana sini dan masih terlihat kurang ikhlas untuk minta maaf secara tulus atas plagiasi yang dia lakukan
Seperti yang terlihat di screnshot dibawah ini, fahmi amhar di akhir kalimatnya malah menggunakan emoji lidah terjulur sebagai tanda ledekan
Salah satu netizen bernama Hariqo Satria marah besar melihat tingkah laku fahmi amhar yang tidak beradab ini, sudah plagiasi masih tidak tulus minta maafnya
" Jangan menggunakan emoticon/emoji dalam situasi krisis, bapak Fahmi Amhar sebaiknya segera minta maaf pada pak Abdul Gaffar Karim" tegas Hariqo Satria
Setelah dapat protes keras dari netizen, fahmi amhar lalu mengubah emoji ledekan lidah terjulur menjadi tangan diapit tanda menyembah minta maaf
Tindakan Fahmi Amhar ini sama sekali tidak terpuji, mencoreng titlenya yang berjibun juga membuat reputasi koran republika jadi hancur , media sekelas republika bisa memuat tulisan hasil plagiasi tanpa dilakukan pengecekan terlebih dahulu
Dan semoga saja republika tidak memberikan honor apapun berupa uang kepada Fahmi Amhar sebab apa yang dilakukannya bukan hasil pemikirannya sendiri melainkan hasil plagiasi yang sangat tidak terpuji
S:Tim Indonesiakininews.com
