INDONESIAKININEWS.COM - Setelah keluar dari penjara, ustaz Yahya Waloni kembali menyampaikan ceramah. Ia memberikan tausiah Isra Mikraj di...
INDONESIAKININEWS.COM - Setelah keluar dari penjara, ustaz Yahya Waloni kembali menyampaikan ceramah.
Ia memberikan tausiah Isra Mikraj di salah satu masjid beberapa hari lalu.
Ustaz Yahya Waloni memulai ceramahnya dengan menceritakan pengalaman saat dipenjara selama lima bulan karena kasus penistaan agama.
Yahya Waloni keluar dari penjara pada Senin, 31 Januari 2022.
Yahya Waloni kemudian mengulas Isra Mikraj, dimana Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu perintah salat lima waktu.
Nabi Muhammad ditentang banyak orang, termasuk pamannya sendiri, Abu Jahal.
Abu Jahal tidak percaya kepada Muhammad diperjalankan ke langit ke tujuh untuk menerima perintah salat.
Ia menganggap tidak masuk akal Muhammad naik ke langit ke tujuh.
Ia lantas menyuruh Muhammad untuk mengangkat kaki kanan dan kaki kirinya secara bersamaan.
“Nah inilah yang tidak bisa kita logikakan secara matematik,” ucap Yahya dalam ceramahnya, dikutip Pojoksatu.id dari kanal YouTube Hadits TV, Selasa (7/3/2022)
Di Indonesia, kata Yahya, ada beberapa orang yang mencoba melogikan perintah shalat dengan mengatakan salat boleh dirangkum satu kali, dibuat dalam satu waktu 17 rakaat dalam satu hari.
“Ini orang-orang berlogika yang ada di Indonesia,” kata Yahya.
Yahya lantas menyindir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Sudah demikian di tengah-tengah kegembiraan ummat, datang seorang pejabat dan kemudian menyamakan azan itu dengan suara anj*ng,” beber Yahya.
Kendati demikian, Yahya meminta jamaah untuk tidak terpengaruh dengan pernyataan Yaqut tersebut.
“Nah ibu, bapak, saudara-saudaraku, tidak usah terpengaruh. Yaqut, siapa lagi, Abu Jongos, Abu Jahat, siapa? Lupa-lupa saya itu, belum mati, masih hidup Abu Jahal itu, siapa? Abu Janda, Abu Jongos itu. Itu Denny Siregar dan lain sebagainya itu,” kata Yahya.
“Rupa-rupanya orang ini masih umur panjang juga. Dan memang orang-orang seperti itu, seperti Abu Jahal itu umurnya panjang,” tambahnya.
Yahya lantas menceritakan kondisi kesehatannya sejak keluar dari penjara.
“Kita ini yang berjuang di jalan Allah ini tuh umurnya semakin pendek, sakit-sakitan. Tapi kami tidak pernah menyerah dengan bagaimana macam masalah yang kami hadapi di perjalanan,” imbuhnya.
“Kami dari penjara memang sudah begini keadaannya, sakit. Dalam keadaan sakit kita jadi imam, dalam keadaan sakit kita khutbah, dalam keadaan sakit kita jadi penceramah di dalam penjara,” sambungnya.
Kendati demikian, Yahya mengaku tetap merasa kuat dan tidak cengeng.
“Gak ada, gak pernah melemahkan kami. Tetap maju dalam menegakkan syiar Islam,” tandas Yahya.
Sumber (one/pojoksatu)