INDONESIAKININEWS.COM - Jejak digital seorang pria bersamurai yang beberapa waktu lalu sempat viral, lantaran videonya yang menanggapi pern...
INDONESIAKININEWS.COM - Jejak digital seorang pria bersamurai yang beberapa waktu lalu sempat viral, lantaran videonya yang menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sambil memgang samurai itu dianggap sebagai sebuah pengancaman.
Baru-baru ini, netizen kembali mengungkap rekam jejak digital pria bersamurai yang diketahui bernama Doni Putra tersebut dalam sebuah video singkat berdurasi 2 menit 20 detik yang diunggah oleh akun @RonaldLampard8.
“Jejak digital Kadrun Samurai, Serukan Jihad & Kibarkan Bendera HTI!,” tulis @RonaldLampard8, seperti dilihat dari Twitter, Kamis, 10 Maret 2022.
Video tersebut, terlihat pula subtitle bertuliskan ‘Doni Putra belum ditangkap! Jejak digitalnya beredar! Serukan Jihad dan Kibarkan Bendera HTI’.
Dalam video tersebut, Doni Putra nampak tengah berkoar-koar menyerukan pidatonya dengan beberapa bendera HTI yang nampak berkibar disekelilingnya.
“Kaum muslimin rahimakumullah, entah apa yang terjadi di negeri kita yang tercinta ini, entah apa yang menimpa negeri kita ini, para penjilat dibiarkan, para pengkhianat dibiarkan, para pemecah belah kesatuan bangsa dibiarkan berkeliaran dimana-mana, orang yang merusak kesatuan kita dibiarkan, orang yang merusak kedamaian kita dibiarkan. Sementara kita yang membela kebenaran dituduh radikal, kita dituduh sebagai anti Pancasila,” ungkap Doni Putra menggebu-gebu dalam video tersebut.
Ia juga menyebut bahwa sesungguhnya diantara rakyat di Indonesia, kaum muslim lah yang paling Pancasila di muka bumi ini.
“Wahai rakyat Indonesia, umat Islam-lah yang paling Pancasila di bumi ini,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam video sempat viral beberpa waktu lalu, Doni Putra tampak mengenakan batik lengan panjang sambil memegang sebuah pedang samurai, dan mengaku darahnya mendidih ketika mendengar ucapan Menag Yaqut yang menyamakan antara suara azan dengan gonggongan anjing.
“Mendidih rasanya darah ketika mendengarkan ucapan Bapak Menteri yang menyamakan antara suara azan dengan gonggongan anjing,” ujar Doni Putra, dikutip dari Terkini.id.
Menurutnya, ucapan MenagYaqut itu merupakan bentuk pelecehan dan juga penghinaan terhadap Islam serta nilai-nilai Pancasila.
“Bapak Yaqut, ini adalah pelecehan dan juga penghinaan terhadap Islam serta nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Ia pun mengatakan kepada Menag Yaqut bahwa umat Islam melantunkan azan lewat pengeras suara sudah sejak puluhan tahun lalu.
“Bapak Yaqut kami umat Islam azan dengan pengeras suara bukan sehari dua hari di NKRI ini, sudah puluhan tahun,” ungkapnya.
Doni Putra kemudian menegaskan kepada Menag Yaqut bahwa dalam ajaran Islam hanya setan yang membenci suara azan.
“Bapak Yaqut dalam ajaran kami agama Islam yang tidak suka dan membenci suara azan itu hanya setan,” katanya.
Lebih lanjut, Doni meminta Menag Yaqut tidak terus mengusik Islam.
Sebab apabila Yaqut masih terus usik Islam, maka ia tak segan mengeluarkan samurai itu dari sarungnya.
“Bapak Yaqut tolong jangan usik agama kami. Kalau bapak terus usik agama kami (buka sarung pedang),” tegasnya.
S:Makassar terkini