INDONESIAKININEWS.COM - Wacana untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI di tahun 2024 nampaknya menemui jalan terjal. Be...
INDONESIAKININEWS.COM - Wacana untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI di tahun 2024 nampaknya menemui jalan terjal.
Belakangan ini, muncul rumor bahwa Puan Maharani ditawari untuk menjadi cawapres Jokowi pada Pemilu 2024, namun Megawati justru menolaknya dengan tegas.
Jurnalis senior Hersubeno Arief turut menanggapi sikap Megawati yang menutup peluang Puan Maharani menjadi cawapres Jokowi di tahun 2024.
Hersubeno Arief menilai hal tersebut semakin menutup peluang Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya yang seharusnya akan berakhir di tahun 2024 mendatang.
"Peluang Presiden Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya, apakah penundaan pemilu atau mengubah batasan seorang presiden itu bisa menjabat sebagai tiga periode nampaknya semakin berat," kata Hersubeno Arief sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Hersubeno Arief juga turut mengomentari pernyataan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dari Fraksi PDIP yang melontarkan diksi 'penumpang gelap' terkait isu perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Mantan jurnalis Metro TV dan ANTV itu mengatakan bahwa jika amandemen UUD 1945 dibuka, 'kotak pandora' mengenai penumpang gelap di balik isu Jokowi tiga periode akan masuk.
Pasalnya, banyak orang mulai menduga-duga sosok yang dicurigai mendorong isu perpanjangan masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI.
"Ini diksinya penumpang gelap saya kira menarik, dan kita dengan mudah menafsirkan siapa yang sebenarnya dimaksud dengan penumpang gelap, walaupun orang menyatakan bahwa sekali dibuka amandemen meskipun terbatas, kotak pandora itu akan masuk," ujarnya.
Selain itu, Hersubeno Arief juga mengungkapkan fakta bahwa godaan yang mengarah kepada Megawati untuk menjadikan putrinya, Puan Maharani sebagai cawapres Jokowi di tahun 2024 tak digubris.
Meski Megawati tak menggembar-gemborkan dirinya sebagai sosok yang tegak lurus pada konstitusi, Hersubeno Arief menilai bahwa mantan Presiden RI kelima itu telah menunjukkan jati diri yang sesungguhnya.
Dia juga memuji sikap negarawan Megawati yang secara tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden, terlebih menyetujui Puan Maharani sebagai cawapres Jokowi di tahun 2024.
"Tampaknya berbagai godaan itu tak menggoyahkan Megawati. Tanpa gembar-gembor menyatakan tegak lurus, taat pada konstitusi, Megawati telah menunjukkan jati dirinya sebagai negarawan yang menjunjung tinggi konstitusi," katanya.
Lebih lanjut Hersubeno Arief juga berpendapat, penolakan Megawati terhadap tawaran agar Puan Maharani bersedia menjadi cawapres Jokowi di tahun 2024 akan memperberat perjuangan Luhut menggandeng para investor.
Bahkan menurutnya, investor justru akan mempertanyakan nasib investasi mereka di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru bila Jokowi gagal memperpanjang masa jabatannya di tahun 2024.
"Dapat dipastikan akan semakin berat perjuangan Luhut untuk mendapatkan investasi, para investor pasti akan mempertanyakan bagaimana nasib investasi mereka yang akan dibenamkan di IKN bila dipastikan Jokowi akan mengakhiri jabatannya sampai 2024," ujar dia.
Selain itu, Hersubeno Arief juga meragukan kesediaan investor untuk membiayai proyek IKN di Kalimantan meski pemerintah mengklaim bahwa penggunaan APBN hanya memakan 20 persen dari total anggaran pembangunan IKN.
"Walaupun dikatakan APBN-nya maksimal 20 persen dan sisanya nanti dibiayai investor, tetapi investor mana yang mau menanamkan investasinya di situ dengan tidak adanya kepastian bahwa pemerintahan setelah Jokowi akan melanjutkan membangun ibu kota baru?," tuturnya.
s; pikiran-rakyat.com