INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Researh (CYPR) Dedek Prayudi menilai drama sirkuit Formula E mak...
INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Researh (CYPR) Dedek Prayudi menilai drama sirkuit Formula E makin nyata kinerja buruk penyelenggara, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebab, dalam pengerjaannya, penyelenggara diduga meminta tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar karena dianggap kurang untuk sirkuit Formula E.
"Hemat saya, ini adalah bukti pagelaran Formula E buruk. Ini bukan hanya tidak transparan pengerjaannya, melainkan dalam perencanaannya," ujar Dedek kepada GenPI.co, Rabu (9/3).
Dedek menjelaskan, penambahan anggaran sirkuit Formula E ini menjadi bukti buruk dalam perencanaan.
Sebab, selain anggaran ditambah Rp10 miliar, Anies Baswedan meminta pihak penyelenggara menyelesaikan sirkuit Formula E dalam waktu singkat.
"Buruknya perencanaan ini bukan hanya soal adanya lonjakan kebutuhan anggaran, melainkan juga pihak terkait membutuhkan kurang lebih enam bulan untuk melalukan penyelidikan dalam tanah," jelasnya.
Oleh karena itu, Dedek menekankan gelaran Formula E tinggal beberapa bulan lagi digelar
Namun, drama pembanguman sirkuit Formula E masih menjadi polemik, bahkan kekurangan dana.
"Penyelidikan tanah yang disebut unseen ini hanya enam bulan, padahal waktu pagelaran Formula E makin mepet," pungkasnya.
S:Wartaekonomi