INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah warga Inggris bergabung dengan tentara dan penduduk Ukraina siaga di Kota Kiev menyambut pasukan Rusia. Su...
INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah warga Inggris bergabung dengan tentara dan penduduk Ukraina siaga di Kota Kiev menyambut pasukan Rusia.
Suasana di Kota Kiev cukup mencekam, persiapan melawan pasukan Kremlin digambarkan mirip Perang Dunia Kedua.
Di beberapa wilayah perbatasan, tentara Ukraina sudah membuat parit pertahanan dan membangun barikade untuk menjebak musuh.
Uniknya lagi, beberapa warga mempersiapkan diri dengan senapan mesin buatan Perang Dunia Kedua buatan Uni Soviet.
Sebanyak 400 pejuang dari Inggris sudah berada di Kiev bakal terlibat mengusir pasukan Vladimir Putin.
Seorang pemuda berusia 22 tahun, yang menyebut namanya sebagai Niall, mengatakan kepada The Sun: “Saya di sini untuk mempertahankan tempat yang telah menyambut saya."
“Ini seperti rumah. Saya berencana pindah ke sini. Saya siap bertarung dan saya siap mati jika itu yang diperlukan,” ujarnya.
Rob, seorang kakek berusia 61 tahun dari Skotlandia, berkata: “Ini adalah perjuangan semua orang. Putin tidak akan berhenti di sini."
“Jika mereka datang ke kota, kami membuatnya sesulit kehidupan yang pernah mereka alami," ucap Rob.
“Mereka bisa datang ke kota, tetapi mereka tidak akan pernah menempatinya. Mereka seperti Orc Lord of the Rings yang mencoba menyerang Middle Earth,” jelasnya.
Perangkap tangk baja yang disebut lada Hedgehogs, blokade ban dan karung pasir adalah hal biasa dan kotak-kotak bom molotov telah disiapkan untuk pertempuran.
Seorang tentara Ukraina berkata: “Kami sudah di sini selama dua minggu. Kami menunggu Rusia.”
Parit-parit zig-zag di pinggiran ibu kota, sekarang juga dibentengi dengan rudal permukaan-ke-udara Javelin Inggris.
Dalam satu pandangan, senapan mesin DP-28 Degtyaryov yang berasal dari tahun 1943 siap beraksi sekali lagi.
Seorang Ukraina yang menyebut dirinya Ronnie berkata: “Saya hampir berusia 57 tahun dan pernah berperang di Donbass pada tahun 2014."
“Ketika musuh datang ke tanah saya, saya kembali mengambil senjata saya dan saya harus berada di sini untuk melawan mereka," tuturnya.***
S : pikiran rakyat