INDONESIAKININEWS.COM - Situasi di Ibu Kota Ukraina, Kiev, tampaknya tak akan membaik dalam waktu dekat. Konvoi kendaraan lapis baja Rusia t...
INDONESIAKININEWS.COM - Situasi di Ibu Kota Ukraina, Kiev, tampaknya tak akan membaik dalam waktu dekat. Konvoi kendaraan lapis baja Rusia tengah meluncur ke jantung Ukraina tersebut.
Ratusan kendaraan lapis baja, tank, artileri derek, dan kendaraan pendukung logistik tersebut membentang hingga 64 km. Pasukan dan warga tak lantas bergidik ngeri. Dilansir dari Sky News, mereka justru menyambut konvoi itu dengan sebuah tulisan pada balok beton di pinggiran kota.
“Selamat datang di neraka,” sambut coretan tersebut kepada konvoi yang terhenti sekitar 24 km dari utara Kiev per Jumat (4/3).
Pasukan Ukraina terlihat mengerubungi pos pemeriksaan di pintu masuk kota. Mereka membawa amunisi, granat berpeluncur roket, dan bom molotov.
Di salah satu markas pertahanan sipil, sumbangan dari sarung tangan hingga obat-obatan menggunung. Deretan makanan dan roti lapis tak henti dibuat untuk para penjaga.
Titik-titik di kota turut menghimpun tanda peringatan ranjau untuk menghambat pergerakan pasukan Kremlin. Di sisi lain, para warga menyelendangi persenjataan.
Seorang warga yang merupakan penata rias kini memiliki AK-47 tersampir di bahu. Wanita bernama Alona Bushynska itu mengatakan, ia siap membunuh bila harus.
“Saya sudah terbiasa. Ini normal bagi saya sekarang. Saya tidak takut lagi,” ungkap Bushynska seiring letusan peluru menyeruak dari kejauhan. Ia bahkan tidak tersentak.
Teman Bushynska berdiri di sampingnya. Ia merupakan lulusan biokimia yang kini masih menempuh studi lanjutan sambil menjaga pos pemeriksaan.
“Saya ingin bertarung,” ujar wanita itu.
“Karena saya ingin negara saya, keluarga saya, segala sesuatu yang berharga kembali seperti semula,” sambungnya.
Sukarelawan hingar bingar membangun tirai kayu. Jalanan pun dihiasi paku besi tua dan ‘landak’ logam anti-tank.
Menenteng senjata, mereka menanti kedatangan konvoi besar Rusia. Pergerakan konvoi tersebut terhambat akibat serangan beruntun.
Pejabat pertahanan Ukraina menambahkan, jembatan yang hancur di jalur menuju kota juga berkontribusi mencegah pergerakan.
“Kami yakin bahwa orang Ukraina yang meledakkan jembatan itu benar-benar efektif dalam menghentikan dan membatasi pergerakan konvoi itu,” tutur pejabat senior itu, sebagaimana dikutip dari CNN.
AS turut berasumsi, permasalahan logistik dan dorongan moral berimbas pada penundaan itu. Tetapi, AS meyakini, pasukan itu akan segera mengejar keterlambatan.
Rekaman-rekaman dari lokasi kemudian mencuat ke permukaan pada Jumat (4/3/2022). Usai lokasi geografis dikonfirmasi, rekaman menunjukkan, rudal menghujani daerah Chaika di barat Kiev. Ledakan itu menyebabkan kerusakan besar pada gedung-gedung.
Bangunan yang terdampak merupakan pusat bisnis. Meski suara dentuman menggema ke seantero kota, tidak ada kabar mengenai korban akibat serangan itu.
S: Kumparan