INDONESIAKININEWS.COM - Proyek pembangunan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim ( Ka...
INDONESIAKININEWS.COM - Proyek pembangunan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim ( Kalimantan Timur ) sedang menghadapi masalah besar.
Kabar buruk datang setelah pelantikan Kepala Otorita IKN, Bambang Susanto dan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Perusahaan modal ventura asal Jepang, SoftBank, menyatakan mundur dari proyek IKN.
Duh, padalah awalnya SoftBank siap melakukan investasi senilai 100 miliar dollar AS atau setara Rp 1.432 triliun.
Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahkan sudah menunjuk Ketua dan CEO SoftBank, Masayoshi Son sebagai anggota komite pengarah proyek IKN.
Dia ditunjuk bersama dengan putra mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Kabar mundurnya SoftBank diketahui dari pemberitaan Nikkei Asia, media asal Jepang.
"Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund," kata SoftBank dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Nikkei Asia, pada Jumat (11/3/2022).
Belum diketahui apa alasan SoftBank mundur.
Apakah ini bakal membuat proyek IKN mandek di tengah gembar-gembor akan dimulainya pembangunan infrastuktur hingga pemindahan sejumlah pegawai?
Pemerintah pun akhirnya angkat bicara.
Andalkan swasta dan usaha kreatif
Ketua Tim Komunikasi IKN, Sidik Pramono mengungkapkan, pembiayaan pembangunan IKN tetap pada niat awal, yakni seminimal mungkin menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pendanaan tersebut bisa berasal dari sektor swasta (private sectors) maupun pendanaan kreatif lainnya.
"Pada prinsipnya, pembiayaan pembangunan IKN bisa berasal dari APBN dan sumber-sumber pendanaan lain yang sah menurut ketentuan perundang-undangan. Porsi pembiayaan APBN diupayakan seminimal mungkin," kata Sidik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).
Sidik mengungkapkan, komitmen pendanaan dari pihak luar sejauh ini masih dalam tahap awal.
Realisasinya pun bakal dibicarakan lebih lanjut bersama pemerintah.
Komitmen pihak di luar-pemerintah terkait pembiayaan, sejauh ini msh dalam tahap awal.
Dalam realisasinya nanti tentu semuanya akan dibicarakan lebih detail bersama Pemerintah.
Sementara terkait kelembagaan termasuk struktur organisasi otorita IKN yang di dalamnya ada dewan pengarah rencananya tengah disiapkan aturannya.
"Kelembagaan akan diatur dalam Perpres yang menjadi salah satu peraturan turunan prioritas amanat UU IKN. Saat ini Bappenas bersama K/L terkait sedang menyiapkan RenPerpres (Rencana Peraturan Presiden) tersebut," kata dia menandaskan.
Awalnya, kesediaan SoftBank untuk berinvestasi disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada awal 2020 lalu.
Meski saat itu belum menyatakan berapa besar komitmen investasi yang diberikan, Luhut Pandjaitan menyebut Softbank tertarik berinvestasi senilai 100 miliar dollar AS.
Luhut Pandjaitan bilang, Masayoshi Son mendesaknya untuk segera bertemu membahas investasi di IKN.
"Akan datang Masayoshi Son, dia mendesak saya terus, dia mau investasi sampai 100 miliar dollar AS. Bagi saya ini too good to be true," kata Luhut Pandjaitan kala itu.
SoftBank adalah investor utama di Indonesia.
Sahamnya tersebar di berbagai startup, seperti GoTo dan Grab yang berbasis di Singapura.
Vision Fund baru-baru ini juga berinvestasi di Funding Societies yang berbasis di Singapura.
Funding Societies adalah sebuah usaha yang mengoperasikan layanan pinjaman digital di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya
S: tribunnews.com